Skema yang dikembangkan subsidi yang akan diberlakukan kedepan dari subsidi barang jadi subsidi orang yang disalurkan berdasarkan data (subsidi keluarga miskin yang kini disalurkan Rp600 ribu).
Dia mengungkap bahwa subsidi harus tepat sasaran seperti contohnya subsidi gas LPG yang sejatinya masih bisa dinikmati masyarakat mampu.
"Data BPS 80 persen subsidi dinikmati orang mampu, ini poin tolong digaris bawahi," ungkapnya.
Moeldoko mengungkap bahwa sebuah kebijakan seperti buah Simalakama.
"Tidak dimana mati dimakan juga mati , seorang pemimpin harus membuat keputusan," ungkapnya.
Semua terkalkulasi dengan baik, Presiden sangat mendengarkan semua saran dan masukan dari semua kalangan termasuk masyarakat," tambahnya.
Baca Juga: Piala Dunia 2022 Diramaikan 7 Wonderkid Asia Termahal, No 5 Nilainya Mencapai Rp154 Miliar
Moeldoko mengungkap kenaikan BBM sejatinya sudah dipertimbangan sangat panjang dan saat ini keputusan yang paling baik.
"Contoh Gas LPG selama 14 tahun tidak naik yang jika dinaikkan akan menimbulkan dampak buruk pada masyarakat," ungkapnya.