JURNAL SOREANG - Ramai demo penolakan kenaikan BBM terjadi setelah pemerintah menaikan BBM, Kasus Brigadir J dan lain-lain kini mengguncang kepercayaan masyarakat pada pemerintah.
Ini juga diperkirakan akan menimbulkan penurunan kepercayaan pada pemerintah, dan akan berpengaruh pada pilpres yang semakin dekat.
Hal ini juga jadi concern dari KSP yang diutarakan oleh Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresidenan dalam sebuah pertemuan dengan para media yang digelar Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) yang bertajuk Klarifikasi.
"Isu memang tak pernah berhenti, pengelola negara biasa dengan hal ini," ungkapnya.
Dia menyoroti demo yang dalam beberapa hari ini dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat yang menyatakan pendapatnya terkait hal itu.
"Kurang tepat dan pas mahasiswa, buruh demo dan elemen masyarakat lainnya, karena sebenarnya orang kaya yang diperjuangkan 80 persen penikmat BBM subsidi itu orang mampu," ungkapnya.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Konon Mengundang Makhluk Gaib Jin, Pocong, Kuntilanak, Genderuwo
Dirinya mengungkap bahwa alangkah lebih baik tidak usah demo, mahasiswa buruh hingga elemen lainnya lebih baik ikut mengawal penyaluran subsidi jangan justru turun kejalanan.
Pemerintah sejatinya ingin memberikan subsidi tepat sasaran, ada perubahan data yang sedang dalam perbaikan dan ini jadi pijakan pemerintah kedepannya.