JURNAL SOREANG - Di tengah kenaikan BBM beberapa sektor angkutan umum persiapkan penyesuaian tarif.
Karena apabila tidak dilakukan, biaya operasional dan lain-lain jadi tidak seimbangan manakala kenaikan BBM tidak segera diantisipasi.
Bukan tidak mungkin, kenaikan BBM ini akan berdampak pada semua sektor ekonomi masyarakat, begitu pun kelangsungan disektor angkutan umum.
Baca Juga: Baik Untuk Kulit, Tapi Amankah Minyak Bayi Untuk Pelumas Saat Hubungan Intim? Berikut Penjelasannya
Iya, semoga saja dengan adanya kenaikan BBM saat ini diharapkan daya beli masyrakat tidak menurun secara drastis.
Karena apabila ini terjadi dampaknya akan sangat luar biasa bagi kelangsungan perekonomian, terutama bagi masyarakat kelas bawah.
Dikutip melalui antaranews.com. Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta berencana menaikkan tarif angkutan umum perkotaan (angkot) menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dengan kisaran sekitar 12,5 hingga 17,5 persen.
"Besarannya kami sedang diskusikan supaya tidak terlalu memberatkan rakyat," kata Ketua Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan di Jakarta, Senin 5 September 2022.
Ia mencontohkan tarif naik angkot saat ini sekitar Rp5.000 dan diupayakan tidak melebihi Rp5.500 atau diperkirakan naik Rp500 agar tidak memberatkan konsumen.