WNI ada yang Terkena Cacar Monyet, Kemenkes : Tidak Lebih Bahaya dari Cacar Air, Penularan Lebih Sulit

- 22 Agustus 2022, 19:43 WIB
WHO : Penyebaran cacar monyet tidak seperti virus corona
WHO : Penyebaran cacar monyet tidak seperti virus corona /Pixabay


Pemerintah juga sudah memberikan status kewaspadaan kepada seluruh maskapai penerbangan dan pelabuhan untuk bersama memberikan suatu kewaspadaan apabila ada penumpangnya yang mempunyai gejala cacar monyet.

Langkah berikutnya, ucap dr. Syahril, pihaknya sudah memberikan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh masyarakat, seluruh petugas kesehatan, dan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan untuk mewaspadai cacar monyet.

dr. Syahril mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar selalu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan meningkatkan protokol kesehatan.

''Protokol kesehatan ini bukan hanya untuk cacar monyet saja tapi juga untuk seluruh penyakit menular,'' kata dr. Syahril.

Baca Juga: Masih Banyak yang Tidak Taui, 5 Tips untuk Mengecilkan Perut Buncit, Simak Penjelasannya

Pemerintah telah memberikan pedoman kepada seluruh Dinas Kesehatan di Indonesia, seluruh rumah sakit, dan seluruh Puskesmas untuk memberikan perhatian yang lebih terhadap cacar monyet.

Ia berharap jangan sampai ada petugas kesehatan di fasilitas kesehatan manapun yang tidak paham dengan cacar monyet, karena ini bagian dari kewaspadaan.

Pemeriksaan PCR untuk cacar monyet saat ini baru bisa dilakukan di dua tempat, yakni di laboratorium rujukan nasional BKPK Kemenkes, dan laboratorium Institut Pertanian Bogor.

Saat ini sedang dalam proses penambahan 10 laboratorium yang ditingkatkan untuk melakukan pemeriksaan PCR tersebut. Ada pula beberapa rumah sakit yang sudah bisa melakukan PCR.

Baca Juga: Wajib Diketahui! Mari Kita Cek Inilah 3 Ciri- Ciri Miss V Anda Sehat, Apa Saja?

Dikatakan dr. Syahril, Kemenkes sudah menyiapkan 1.200 reagen untuk pemeriksaan cacar monyet. Pemeriksaan dilakukan manakala ada kecurigaan cacar monyet.

''Pemeriksaan PCR cacar monyet ini berbeda dengan pemeriksaan PCR COVID-19. PCR cacar monyet dilakukan dengan swab pada ruam-ruam yang ada di tubuh pasien,'' ujar dr. Syahril.

Pasien cacar monyet juga tidak diperlukan ruang isolasi sebagaimana pasien COVID-19.

Ruang isolasi untuk pasien COVID-19 memerlukan tekanan negatif, sementara untuk pasien cacar monyet ruang isolasi tersebut tidak diperlukan.

Terapi Perawatan klinis untuk cacar monyet harus dioptimalkan sepenuhnya untuk meringankan gejala, mengelola komplikasi, dan mencegah gejala sisa jangka panjang.

Baca Juga: 3 Penyakit Berbahaya yang Sebabkan Sariawan di Miss V, Ini Penjelasan Dokter

Pasien harus diberi cairan obat dan makanan untuk mempertahankan gizi yang memadai.

Infeksi bakteri sekunder harus diobati sesuai indikasi. Antivirus yang dikenal sebagai tecovirimat yang dikembangkan untuk cacar dilisensikan oleh European Medicines Agency (EMA) untuk cacar monyet pada tahun 2022 berdasarkan data pada penelitian pada hewan dan manusia.

Tecovirimat belum tersedia secara luas. Jika digunakan untuk perawatan pasien, tecovirimat idealnya harus dipantau dalam konteks penelitian klinis dengan pengumpulan data prospektif.

Terkait vaksinasi, WHO belum memberikan rekomendasi untuk vaksinasi massal dalam menghadapai cacar monyet.

Halaman:

Editor: Desi Nurhayati

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah