JURNAL SOREANG - Wakil rakyat asal Sumatera Barat, Nevi Zuairina menyatakan, menolak proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dibiayai oleh APBN.
Namun seiring berjalannya waktu, pemerintah terus menguras APBN demi proyek ini.
Nevi mengatakan, Proyek KCJB bukan proyek infrastruktur dasar. Dalam perjalanan proyek ini, terjadi cost over run sampai Rp Rp27 triliun.
"Sehingga biayanya membengkak menjadi Rp 114 triliun. Angka ini juga belum tentu telah final. Masih sangat mungkin membengkak lagi," katanya, Senin 9 Agustus 2022.
Baca Juga: Solidnya Industri Manufaktur, Kereta Api Buatan Indonesia Makin Digandrungi, Ini Alasannya
“Pembengkakan biaya kereta cepat ini dapat menyebabkan BUMN terperosok dalam jerat utang,” tutur Anggota DPR yang bermitra dengan Kementerian BUMN ini.
Legislator asal Sumatera Barat II ini menegaskan, Fraksi PKS telah meminta Penanan Modal Negara (PMN) terkait kereta cepat ini ditunda sampai ada kejelasan berbagai kajian secara komprehensif yang hasilnya dipublikasikan secara luas di masyarakat.
"Karena KCJB pada awalnya tidak menggunakan Dana APBN (Perpres No. 107 Tahun 2015)," ujarnya.