Pagi ini wa berbunyi tang-ting-tung-tang-ting-tung. Ternyata isinya kiriman foto-foto dan video-video dari wajah-wajah yang sangat aku kenal: Santi, Pak Eto dan Nduk Pika.
Langsung mewek melihat foto-foto mereka. Pika, anak semata wayang mereka, adalah salah satu teman seperjuangan alm. Musa dalam melegalkan ganja medis.
Baca Juga: Gokil! Jadi Striker Andalan Juventus, Begini Skill dan Statistik Mengerikan Dusan Vlahovic
Pika mengalami kejang paling tidak 2 kali dalam seminggu. Dan setiap kali Pika kejang, hasil latihan fisioterapi, terapi wicara dan terapi-terapi tumbuh-tumbuh kembang lain nya kembali ke nol.
Pika kembali lagi ke kemampuan awal dia seperti bayi. Dia harus berjuang lagi dari awal. Sementara badannya semakin lama semakin melemah, kemampuan motorik nya semakin menurun, begitu juga kemampuan kognitif nya.
Seperti aku utarakan berkali-kali ketika wawancara dengan siapa pun dan berdiskusi dengan siapa pun, bahwa kejang adalah momok bagi semua orang tua anak yang menderita lumpuh otak. Dan pengalamanku membuktikan hanya ganja yang mampu menghentikan kejang tanpa efek samping.
Santi sudah terdesak. Santi sudah terpojok. Dia tahu ada harapan untuk Pika dalam tanaman ganja. Pika sudah tidak bisa menunggu lagi.
Pika sudah terlalu lama menderita dan sekarang dia menuntut hak nya untuk sembuh dan hidup.
Santi berjuang supaya tidak ada lagi Musa-Musa lain nya yang harus meregang nyawa hanya karena kami masih menunggu kepastian dari yang mulia mahkamah konstitusi (MK).