Laskar Rempah Dikenalkan dengan Cengkeh sebagai Tanaman Budidaya dan Budaya untuk Obat

- 23 Juni 2022, 05:25 WIB
Laskar Rempah Dikenalkan dengan Cengkeh sebagai Tanaman Budidaya dan Budaya
Laskar Rempah Dikenalkan dengan Cengkeh sebagai Tanaman Budidaya dan Budaya /Kemendikbud ristek /

JURNAL SOREANG- Ternate dan Tidore menjadi salah satu titik penting dalam Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022. Salah satu rempah yang sampai hari ini menjadi primadona adalah cengkeh yang merupakan tanaman endemik Maluku Utara.

Berbagai penelitian, studi dan catatan sejarah menjelaskan pengaruh rempah-rempah, salah satunya cengkeh, dalam membentuk peradaban dunia.

Zainuddin Muhammad Arie, sejarawan dan budayawan Ternate, mengatakan bahwa pada masa lalu, cengkeh digunakan sebagai obat.

Baca Juga: Muhibah Budaya Jalur Rempah Mantapkan Rencana Pemda Ternate Bangun Pusat Studi dan Riset Rempah

“Daun cengkeh itu dulu obat herbal yang cukup ampuh bagi orang-orang Maluku yang saat ini sudah dilupakan. Jadi, daun cengkeh diambil dan dijadikan obat sehingga ada kemungkinan besar orang-orang Maluku mempertahankan dan melestarikannya karena dia menjadi obat yang sangat baik bagi masyarakat setempat pada saat itu,” jelasnya, Kamis 16 Juni 2022.

Zainuddin menjabarkan tentang cengkeh yang menjadi filosofi hidup masyarakat Maluku Utara, khususnya Ternate.

“Doka gosora se bualawa. Om doro fo mamote. Foma gogoru, foma dodara” yang berarti kehidupan bermasyarakat layaknya cengkeh dan pala yang masak (hidup) dan gugur (mati) bersama-sama.

Baca Juga: Pelayaran Menapaki Jejak-jejak Rempah di Nusantara Bukan Sekadar Proyek, Ini Pentingnya bagi Anak Muda

Kedatangan Laskar Rempah ke Maluku Utara pun dilakukan untuk melihat berbagai jejak kejayaan yang dihasilkan dari perdagangan cengkeh masa silam.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x