Namun di tengah transaksi yang dilakukan para leader dan member, sambungnya, para owner mengalami konflik.
Baca Juga: Kejagung Cekal Tiga Saksi Kasus Dugaan Garong Uang Rakyat Satelit Kemenhan, Salah Satunya WNA
Selain itu, terkuak fakta bahwa aplikasi robot Viral Blast merupakan fake trading dengan skema ponzi.
"Korban dari penipuan ini mencapai 20 ribuan lebih ya, tapi yang kita taungi sekarang ada 20 dan itu bukan member melainkan leader," tutur Firman.
Oleh karena sistem yang diterapkan merupakan multi level marketing, maka Firman yakin korbannya tentu ada lebih banyak lagi.
Dilanjutkannya, sebanyak empat petinggi PT Trans Global Karya yang mengelola robot Viral Blast dilaporkan dalam laporan kliennya dengan dugaan penipuan.
"Kita di sini melaporkan personalnya dengan dugaan penipuan. Ada empat orang semuanya yang kita laporkan," tutup Firman. ***