Anggota Fraksi PDI-Perjuangan DPR RI itu menilai, langkah mitigasi Kemendag dalam mengontrol harga jagung yang fluktuatif tidak optimal.
Ia menekankan, impor bukan solusi satu-satunya untuk menyelesaikan masalah tersebut. "Jangan setiap persoalan yang ada di lapangan selalu solusinya adalah impor dan impor," kritiknya.
Padahal, lanjut Mufti, data Kementerian Pertanian mengatakan, saat ini Indonesia sedang surplus jagung lokal dengan stok 2,3 juta ton per pekan kedua bulan September 2021.
Baca Juga: Waspadai! Gangguan Tidur pada Lansia Bisa Berisiko Depresi, Bahkan Bunuh diri
Ke depannya, Mufti berharap Kemendag harus lebih antisipatif, sehingga fenomena kenaikan harga kebutuhan pokok yang tidak wajar dapat segera ditangani dengan langkah-langkah mitigasi yang tepat sekaligus efektif.***