Pasalnya, ungkap Dede, anggaran di setiap dinas olahraga daerah sangat kecil, bahkan anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga pun paling kecil di antara kementerian/lembaga lainnya.
"Itulah yang kemudian disebut klaster C, karena anggarannya bisa dipotong kapan saja," tambah Dede.
Nantinya ia berharap, RUU SKN akan mengatur ruang lingkup olahraga masyarakat atau kebugaran masyarakat yang disebut dengan community fitness untuk menghindari dampak buruk kesehatan di masa depan.
Baca Juga: Anggota DPR: Alokasi DAK Penugasan Bidang Pertanian Rp2,2 Triliun Harus Berpengaruh Signifikan
Dede menyerukan agar Indonesia menjadi bangsa bergerak melalui gerakan masyarakat bugar. Apalagi di masa pandemi ini, olahraga banyak digaungkan sebagai upaya meningkatkan imun tubuh.
"Kita mendorong agar masyarakat kita menjadi masyarakat bugar, dimana saat pandemi angka penyebaran terbanyak terjadi pada kelompok komorbid. Komorbid terjadi salah satunya pola hidup kurang bagus, kurang bugar, kurang bergerak. Jadi, olahraga masyarakat cukup penting," tutup Dede.***