Anggaran Rp78,2 Triliun untuk Kemensos Disetujui DPR RI, Mensos: Fokus Tahun Depan untuk Pemberdayaan Ekonomi

- 28 Agustus 2021, 21:13 WIB
 Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan (kanan) dan Mensos, Tri Rismaharini (kedua kanan) berbincang dengan salah seorang penerima bansos saat mengunjungi Gedung SLRT Kabupaten Bandung di Soreang, Jumat 27 Agustus 2021. DPR menyetujui anggaran Kemensos.
Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan (kanan) dan Mensos, Tri Rismaharini (kedua kanan) berbincang dengan salah seorang penerima bansos saat mengunjungi Gedung SLRT Kabupaten Bandung di Soreang, Jumat 27 Agustus 2021. DPR menyetujui anggaran Kemensos. /Ziyan M. Nasyith/Galajabar/

Senada dengan Achmad, Mensos Risma menyatakan Rutilahu menjadi salah satu ujung tombak pengentasan kemiskinan dan dikembangkan menjadi 6000 unit di 2021 ini.

"Sebetulnya, konsep yang kita ingin bangun bagi warga miskin, jika rumahnya sudah diperbaiki tetap saja miskin cuma berubah menjadi lebih bagus, maka dilanjutkan pemberdayaan ekonomi, sebab permasalahan terkadang membutuhkan aksesibilitas infrastruktur lingkungan," jelas Mensos.

Baca Juga: Bansos Tunai Untuk Buruh Cimahi yang Terkena PHK

Kemensos memastikan warga miskin bisa terpenuhi semua kebutuhan dasarnya meskipun dengan fasilitas sederhana, tapi juga bisa keluar dari lingkaran kemiskinan pada saat yang bersamaan, salah satunya dengan cara meningkatkan pendapatan mereka.

Dalam bagian lain, Mensos menyatakan, Kemensos juga telah berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi, misalnya di beberapa wilayah di Asmat, Papua.

Di wilayah ini, pemberdayaan ekonomi menyasar para nelayan dengan dukungan berupa pengembangan usaha yang dikelola secara bersama-sama dalam bentuk koperasi.

Baca Juga: Libatkan Masyarakat dalam Kontrol Data, Kemensos Aktivasi Fitur Baru di Aplikasi Cek Bansos

"Di sana sudah ada pemberdayaan bagi nelayan, seperti memberikan bantuan alat menangkap ikan yang lebih memadai, memberikan bantuan untuk peternakan ayam dan ayam petelur, serta men-support usaha kios dan koperasi sembako yang dikelola oleh penerima bantuan," beber Mensos Risma.

Sedangkan untuk program perlindungan sosial bagi anak yatim, tahun 2022 nanti akan menyasar seluruh anak yatim, walaupun untuk tahun ini hanya bagi anak yatim yang terdampak Covid-19 melalui Program ATENSI dari Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial.

"Pagu ATENSI untuk anak yatim tahun 2022 diusulkan Rp11,1 triliun rupiah. Tapi untuk tahun 2021, dialokasikan Rp 2,3 miliar bantuan untuk anak yatim karena kehilangan orangtua akibat Covid-19 dan membantu mereka bertahan hidup untuk memenuhi kebutuhan dasar dengan mengefektifkan balai-balai Kemensos, khususnya bagi anak yatim yang tidak ada yang merawat," papar Mensos Risma.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Humas Kemensos


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah