Anggota FPKS Kecewa dan Kritisi Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi Soal Kedaulatan Pangan

- 18 Agustus 2021, 12:17 WIB
Presiden Joko Widodo ketika menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR menyatakan menghargai kritikan masyarakat. FPkS DPR menilai pidato kurang menekankan kedaulatan pangan
Presiden Joko Widodo ketika menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR menyatakan menghargai kritikan masyarakat. FPkS DPR menilai pidato kurang menekankan kedaulatan pangan /Foto: BPMI Setpres/

JURNAL SOREANG- Pada Senin,  16 Agustus 2021,  Presiden Joko Widodo membacakan pidato kenegaraan di depan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Beberapa poin yang dibacakan oleh presiden adalah mengenai penanganan pandemi Covid-19 melalui akselerasi pengembangan teknologi kesehatan seperti vaksin dan perbaikan infrastruktur logistik.

Selain itu ia juga menyinggung terkait struktur ekonomi yang ditopang oleh konsumsi rumah tangga, upaya peningkatan penyerapan tenaga kerja melalui implementasi UU Cipta Kerja dan revitalisasi UMKM serta kemandirian pangan.

Baca Juga: Polemik Pengecatan Pesawat Kepresidenan, Angota DPR Anggarannya Lebih Baik Dipakai Bantu Daerah Rawan Pangan

Menanggapi pidato tersebut anggota DPR RI Fraksi PKS drh. Slamet mengaku kecewa sebab presiden tidak memberikan catatan khusus terhadap sektor pertanian dalam arti luas.

Presiden Jokowi hanya menyinggung sedikit terkait kemandirian pangan. “Kemana program nawacita kedaulatan pangan yang sejak lama dicita-citakan,” tegas Slamet.

Menurut Slamet, sektor pertanian adalah satu-satunya sektor yang terus tumbuh positif selama masa pandemi.

Baca Juga: DPR Geram Anggaran Sektor Pangan Dipotong Lagi, Anggaran KKP dan Kementan Kena Sunat

Hal ini merujuk pada data BPS sektor pertanian tumbuh 1,75 persen dibandingkan sektor pertambangan minus 1,95 persen, industri pengolahan minus 2,93 persen, konstruksi minus 3,26 persen, perdagangan dan reparasi minus 3,72 persen, serta sektor lainnya minus 1,97 persen.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah