Vaksinasi 3 Juta Santri Dimulai, Dua Pesantren LDII Jabar Jadi Lokasi 'kick off' Vaksinasi

- 14 Agustus 2021, 21:09 WIB
Pembukaan kick off vaksinasi 3 juta santri secara daring dihadiri oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Sabtu 14 Agustus 2021.
Pembukaan kick off vaksinasi 3 juta santri secara daring dihadiri oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Sabtu 14 Agustus 2021. /LDII Jabar/

Hal in sesuai dengan program pemerintah yang menginginkan percepatan pelaksanaan vaksin.

“Target pelaksanaan vaksinasi pemerintah saat ini sebanyak 2 juta orang per hari. Vaksinasi di lingkungan ponpes ini dampaknya bukan hanya ulama dan santri saja, namun juga ke ekosistemnya. Sehingga jika ponpes divaksin, maka ekosistemnya juga akan terbantu,” urainya.

Baca Juga: Kejar Target Vaksinasi Covid-19, Pemkot Bandung Pakai Dua Pendekatan Ini

Menurut Yaqut, santri merupakan calon pemimpin dan penerus ulama serta tulang punggung bangsa, sehingga mendapat prioritas untuk mendapatkan vaksin, agar mendapat kekebalan tubuh.

Vaksinasi ini merupakan penjabaran dari nilai agama yaitu menjaga karunia hidup, menjaga keberlangsungan kehidupan, dan merupakan langkah yang mulia supaya bisa mengagungkan asma Allah.

“Vaksinasi ini sejalan dengan spirit agama, yakni menjaga keberlangsungan hidup, supaya menjaga jiwa manusia. Kalangan ponpes diimbau untuk mensukseskan dengan pro aktif mendatangi pusat-pusat vaksinasi dan memberikan pencerahan mengenai vaksinasi. Sebab masih ada masyarakat yang menolak vaksinasi karena ketidaktahuannya,” paparnya.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Bandung Ingatkan Warga Tidak Jadi Superman Pasca Vaksinasi Covid-19

Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, saat ini kedaruratan covid sudah turun karena kerjasama seluruh pihak. Sebelumnya, saat puncak Covid, rumah sakit penuh sampai parkiran, tidak bisa menampung semua pasien covid.

“Tingkat kematian Jabar saat ini rendah yakni 1,6%, sementara nasional 2,8%. Saat puncak covid, pasien yang dirawat jumlahnya 120.000 orang, sekarang tinggal 60.000 orang," katanya.

Ketika kedaruratan ini sudah terlewati, maka kita tetap produktif, namun dengan beradaptasi. "Jangan kalah, patah, lemah dengan covid. Namun dengan ilmu, yakni dengan prokes 5M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi pergerakan,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x