Ironis! Angka Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Naik, Tapi Pengangguran Tinggi

- 9 Agustus 2021, 12:28 WIB
Anggota Komisi V DPR RI, Hamid Noor Yasin.
Anggota Komisi V DPR RI, Hamid Noor Yasin. /Jurnal Soreang /dpr.go.id

JURNAL SOREANG - Anggota Komisi V DPR RI, Hamid Noor Yasin menyayangkan naiknya angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak sejalan dengan penyerapan tenaga kerja.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2021 tumbuh 7,07 persen secara year on year (yoy).

Namun sayang, pertumbuhan ekonomi tersebut tidak dibarengi dengan penyerapan tenaga kerja yang signifikan. Artinya, angka pengangguran masih tinggi di Indonesia.

Baca Juga: Angka Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Naik, Banggar DPR RI Ingatkan Enam Tantangan Ini

Di satu sisi, capaian pertumbuhan ekonomi itu memang patut diapresiasi, akan tetapi tidak disertai penyerapan tenaga kerja yang signifikan, terutama di sektor pertanian.

"Sangat disayangkan, sektor yang memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja yang tinggi seperti pertanian cuma tumbuh 0,38 persen year on year," kata Hamid, sebagaimana dikutip dari dpr.go.id yang diunggah pada Sabtu, 7 Agustus 2021.

Hamid memaparkan, dalam kondisi ekonomi saat ini, setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya dapat menyerap 110 ribu tenaga kerja. Padahal pada 2013, setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi diperkirakan dapat menyerap 270 ribu tenaga kerja.

"Keluarnya Indonesia dari resesi ini belum tentu berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan penyediaan lapangan pekerjaan," beber Hamid.

Baca Juga: Anggota DPR Nilai Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II 2021 Sebesar 7,07 Persen Masih Semu, Ini Alasannya

Politisi PKS ini melanjutkan, mengutip data BPS Mei 2021, terdapat 19,10 juta orang atau 9,30 persen penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19.

Halaman:

Editor: Rustandi

Sumber: dpr.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x