Nasihat Presiden Soeharto Sebelum Wafat Kepada Mbak Tutut: Tetap Sabar dan Jangan Dendam

- 31 Juli 2021, 12:25 WIB
Potret Presiden Soeharto dan putri sulungnya, Siti Hardiyanti Rukmana atau akrab disapa Mbak Tutut.
Potret Presiden Soeharto dan putri sulungnya, Siti Hardiyanti Rukmana atau akrab disapa Mbak Tutut. /Jurnal Soreang/www.tututsoeharto.id

“Dalem bapak. Bapak ngersaaken menopo. (menginginkan apa),” jawabnya.

“Ora (tidak)… Bapak mau bicara. Dengarkan baik-baik,” Soeharto menjawab lirih.

“Ada apa tho bapak,” bingung Mbak Tutut menyaut.

Baca Juga: Sangat Menyentuh, Berikut Pidato Terakhir Presiden Soeharto Sebelum Orde Baru Berakhir

“Bapak sudah tidak kuat lagi. Bapak ingin menyusul ibumu,” tutur Soeharto..

“Bapak jangan ngendiko (bicara) begitu, Insya Allah bapak akan sembuh kembali,” Mbak Tutut menjawab mulai merinding.

Soeharto pun berpesan kepada Mbak Tutut sebagai anaknya yang paling besar untuk menjaga kerukunan dengan keluarga besarnya.

Pasalnya, kerukunan akan membawa ketenangan dalam hubungan persaudaraan dan akan memperkuat kehidupan keluarga.

Baca Juga: Tommy Soeharto Bagikan Pidato Terakhir Sang Ayah: Mudah-mudahan ini Mengurangi Beban Saya di Akhirat

"Selain itu Allah menyukai kerukunan. Ingat pesan bapak…, tetap sabar, dan jangan dendam. Allah tidak sare (tidur),” pesan Soeharto dengan nada lirih.***

Halaman:

Editor: Rustandi

Sumber: Website. tututsoeharto.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah