Melalui surat tersebut, Rukmono menyampaikan persediaan oksigen semakin menipis seiring adanya peningkatan kasus Covid-19.
Untuk itu, pihak RSUP mencoba berkoordinasi dengan berbagai pihak guna memperoleh pasokan oksigen dari penyedia maupun sumber lain.
Baca Juga: Shalat Sangat Bermanfaat untuk Pengobatan Pasien Covid-19 Berupa Terapi Oksigen
Kemenkes, ungkap Melki, seharusnya langsung bergerak merespons informasi soal pasokan oksigen di RS Sardjito. Namun sayang, hal tersebut tidak terjadi.
Oleh karenanya, politisi Fraksi Partai Golkar itu menilai peristiwa keterlambatan pasokan oksigen yang diduga sebagai penyebab meninggalnya 63 pasien Covid-19 yang rata-rata mengalami pemburukan dan butuh pasokan oksigen di RSUP Dr Sardjito merupakan kelalaian Kemenkes.
"Jadi mesti ada yang bertanggung jawab terhadap kematian 63 pasien di RSUP karena itu kelalaian Kemenkes yang sudah diberikan surat tapi tidak bergerak," tegasnya.
Pasien yang meninggal di RSUP Dr Sardjito selama 2 hari berturut-turut pada Sabtu 3 Juli 2021 hingga Minggu 4 Juli 2021 dini hari terdiri atas pasien di ruang intensif, bangsal rawat inap, dan Instalasi Gawat Darurat. ***