Menteri Basuki menjelaskan, tujuan rusun berbasis TOD tidak hanya untuk integrasi moda transportasi saja, melainkan juga pada pengembangan kawasan dan kota (urban development), sekaligus untuk pengurangan kawasan kumuh perkotaan.
Tanpa ada alternatif hunian, pihaknya khawatir kaum MBR akan selalu terdampar di kawasan kumuh perkotaan.
"Selalu saya promosikan bahwa jika anda beli rusun TOD, maka beli rumah dapat kereta api. Maksudnya, diantar jemput kereta api. Terjamin transportasinya, apalagi kualitas pelayanan PT KAI semakin meningkat," tutur Menteri Basuki.
Senada dengan Menteri Basuki, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, konsep rusun TOD merupakan sinergi transportasi umum dan pemenuhan kebutuhan hunian.
"Tidak hanya mengurangi beban kemacetan, hunian macam ini juga akan mengurangi beban emisi," ucap Menteri Erick.
Ia menilai hal ini dapat menjadi solusi yang baik sekaligus untuk meningkatkan aktivitas sosial antarpenghuni karena tersedianya fasilitas sosial terpadu, seperti sarana olahraga.
Lebih jauh Menteri Erick menerangkan, pembangunan rusun TOD merupakan salah satu langkah Perumnas memperbaiki model bisnisnya melalui sinergitas dengan BUMN lainnya.
Baca Juga: Seorang Polwan Tewas Digorok Teroris, Pelaku Ditembak Mati Polisi
Bahkan, sambungnya, ke depannya Perumnas didorong untuk melakukan kerja sama dengan swasta sebagai sebuah terobosan.