Bahan baku tersebut, selanjutnya akan diolah dan diproduksi lebih jauh oleh BUMN farmasi PT Bio Farma yang telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Seperti diketahui, Indonesia saat ini sudah mengamankan 130 juta lebih vaksin Sinovac. Sebesar 3 juta dalam bentuk vaksin jadi dan sisanya dalam bentuk bahan baku yang akan diproses oleh PT Bio Farma menjadi vaksin Covid-19.
Vaksin Covisld-19 produksi Sinovac ini juga sebelumnya telah menerima izin penggunaan darurat dari BPOM. Vaksin tersebut juga telah memperoleh fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Baca Juga: Minimalisir Kontroversi! KPID dan MUI Jabar Imbau Lembaga Penyiaran Selektif Memilih Juru Dakwah
“Selain mengadakan vaksin yang berasal dari Sinovac, pemerintah juga telah memperoleh komitmen pengadaan vaksin dari sejumlah perusahaan farmasi lainnya. AstraZeneca dari Inggris, Pfizer-BioNTech dari Jerman dan Amerika, serta Novavax dari Amerika yang kesemuanya akan digunakan dalam program vaksinasi Pemerintah,” tutur Dante.
Dante juga mengingatkan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan sambil menunggu proses vaksinasi berjalan. Disiplin protokol kesehatan menjadi cara melindungi warga dari Covid-19.***