Network
JURNAL SOREANG – 10 kota paling toleran di Indonesia kembali dirilis oleh Setara Institute untuk tahun 2020. Penilaian ini disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Suara Setara, Kamis 25 Februari 2021.
Penilaian dilakukan kepada 94 kota di seluruh Indonesia. Setara Institute menggunakan skala numerik dengan rentang nilai 1-7 yang menggambarkan rentang dari kualitas buruk ke baik.
Hasilnya, penilaian tersebut menunjukkan 10 kota yang mendapatkan indeks kota toleransi (IKT) tertinggi sebagai berikut
1. Kota Salatiga
Kota Salatiga menempati urutan pertama dengan skor toleransi tertinggi sebesar 6,717. Sebelumnya di 2018, Kota Salatiga menempati posisi peringkat ke 2.
Setara Institute menilai Kota Salatiga sebagai kota paling toleran, karena arah dan rencana pembangunannya secara tegas menyebutkan perihal peningkatan toleransi di daerahnya.
Pemerintah Daerah Kota Salatiga pun sangat mendukung hal tersebut melalui alokasi anggarannya, dan memberikan perhatian lebih terhadap toleransi di Kota Salatiga.
Baca Juga: Percepatan Penanganan Covid-19, Gugus Tugas Sumedang Gelar Rapat Evaluasi PPKM
2. Kota Singkawang
Kota Singkawang turun satu peringkat. Di 2018, kota Singkawang menempati posisi pertama. Skor toleransi mereka pada kali ini yaitu 6,450.
Setara Institute menilai bahwa arah kebijakan Kota Singkawang mampu memberikan jaminan kebebasan beragama.
Pemerintah Daerah Singkawang juga sangat responsif terhadap peristiwa-peristiwa yang berpotensi terhadap intoleransi.
3. Kota Manado
Kota Manado menempati posisi ketiga, dengan skor toleransi 6,200. Dibandingkan tahun 2018, Kota Manado naik satu peringkat.
Kota Manado memiliki arah jelas terkait penguatan toleransi. Arah tersebut tertuang dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Toleransi di kota Manado juga sangat kuat, dibuktikan dengan tindakan nyata dari pemerintah daerahnya.
4. Kota Tomohon
Di peringkat keempat ada Kota Tomohon. Skor toleransi kota Tomohon yaitu 6,183.Dibandingkan dengan skor yang mereka dapat pada 2018, kota Tomohon naik empat peringkat dari sebelumnya menempati urutan delapan.
5. Kota Kupang
Kota Kupang menempati posisi ke-5 sebagai kota dengan skor toleransi 6,180.
Kota Kupang memiliki banyak kemajuan dalam hal toleransi. Misi spesifik terdapat dalam peningkatan toleransi di wilayahnya. Termasuk dengan komitmen kota Kupang, dibuktikan dengan kebijakan-kebijakan yang mendukung peningkatan toleransi.
6. Kota Surabaya
Kota Surabaya juga termasuk daerah yang skornya meningkat secara drastis. Kota Surabaya menempati posisi keenam, dengan skor toleransi 6,033.
Sebelumnya di tahun 2018, kota Surabaya menempati urutan ke-10. Setara Institute menilai, Pemerintah Daerah Kota Surabaya memiliki misi yang jelas dalam peningkatan toleransi di wilayahnya.
7. Kota Ambon
Kota Ambon turun dua peringkat dibanding tahun 2018. Kini mereka berada di urutan ketujuh dengan skor toleransi 5,733.
8. Kota Kediri
Kota Kediri bisa dibilang pendatang baru. Di 2020 ini, mereka naik drastis ke posisi ke-8 dengan skor toleransi 5,583. Sebelumnya di 2018, kota Kediri hanya menempati urutan ke-29.
9. Kota Sukabumi
Sama halnya dengan Kota Kediri, posisi Kota Sukabumi naik signifikan dibanding tahun 2018. Di 2018, kota Sukabumi hanya menempati posisi ke-20. Kali ini, kota Sukabumi berada di posisi 9 dengan skor toleransi 5,546.
Baca Juga: Selamat! 3 Kecamatan di Kabupaten Bandung Dinilai Berhasil dalam PPKM Mikro Tahap II
Setara Institute menilai bahwa kota Sukabumi tidak memiliki aturan (Perda) yang dinilai diskriminatif terhadap salah satu umat beragama.
10. Kota Bekasi
Kota Bekasi berada di ranking ke-10, dengan skor toleransi 5,500.
Perlu diketahui, Setara Institute memberikan penilaian berdasarkan visi, rencana pembangunan, dan kebijakan inklusif yang ada di daerah untuk mendukung keberagaman. Serta daerah tersebut mempraktikkan dan memajukan toleransi, baik dalam bentuk perencanaan maupun pelaksanaan.
Baca Juga: Ingat, Ini lah 5 Prinsip Moderasi Beragama bagi Dosen dan Tenaga Kependidikan
Ada empat variabel yang dijadikan dasar penilaian Indeks Kota Toleransi (IKT), yaitu regulasi pemerintah sebesar 30 persen, regulasi sosial 30 persen, tindakan pemerintah 25 persen dan demogrrafi agama sebesar 15 persen.
Selain itu, pihak Setara Institute juga melakukan pertemuan dengan para ahli dan wawancara online bersama masyarakat sipil di kota-kota untuk mengonfirmasi data sementara hasil scoring.***
