Dana Haji Meningkat di Tahun 2020, Segini Jumlahnya Menurut Kepala BPKH

- 13 Januari 2021, 15:59 WIB
ilustrasi haji
ilustrasi haji /

JURNAL SOREANG - Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu mengatakan, bahwa dana kelolaan haji pada 2020 meningkat 15 persen.

Menurutnya, pada tahun 2020 meningkat dibandingkan 2019. dari Rp124,3 triliun menjadi Rp143,1 triliun.

Menurut Anggito, pihaknya merasa bersyukur meski di tengah kontraksi pertumbuhan ekonomi nasional dan global akibat pandemi Covid-19, BPKH mencatat pertumbuhan sebesar 15 persen.

Baca Juga: Terkait Kepatutan Calon Kapolri, DPR Terima Surpres, Ini Tanggapan Puan Maharani

"Alhamdulillah dana kita meningkat 15 persen dibandingkan 2019," kata Anggito Abimanyu dilansir ANTARA, Rabu 13 Januari 2021.

Ia mengatakan, bahwa dana kelolaan haji pada 2020 itu akan tetap tumbuh sekitar 10 persen, bahkan jika ibadah haji pada tahun tersebut tetap dilaksanakan.

"Jadi misalnya dana itu dipakai untuk haji tahun lalu, itu kita masih tumbuh sekitar 10 persen," jelasnya.

Baca Juga: Momen Vaksinasi Perdana Covid-19 terhadap Jokowi, Berdampak Positif terhadap Pasar Modal dan IHSG

Pencapaian pada 2020 itu melebihi target dana kelolaan yang ditetapkan oleh BPKH untuk 2020, yaitu sebesar Rp139,5 triliun.

Pertumbuhan pencapaian dana kelolaan tersebut, katanya, didukung oleh pertumbuhan jumlah jamaah yang juga melebihi target.

"Jadi alhamdulillah, meski dalam situasi yang sulit, umat tetap memprioritaskan untuk mendaftar haji sebagai salah satu prioritas alokasi kegiatan yang penting," akunya.

Baca Juga: Ikut Vaksinasi Perdana Covid-19 Bersama Presiden Jokowi, Ini yang Dilakukan Raffi Ahmad

Selanjutnya, dari total pencapaian dana kelolaan sebesar Rp143,1 triliun itu, 69,6 persen di antaranya atau sekitar Rp99,53 triliun, dialokasikan untuk investasi, sesuai dengan mandat Undang-Undang Dasar (UUD). Sedangkan 30,4 persen atau Rp43,52 triliun lainnya ditempatkan di Bank Syariah.

Dari total alokasi dana yang diinvestasikan dan ditempatkan di Bank Syariah itu, nilai manfaat yang dihasilkan adalah sebesar Rp7,46 triliun.

"Itu tentu jumlah yang tidak sedikit. Target kami sebenarnya hanya Rp7,2 triliun, tapi kita melampaui target. Dan ini memang cukup menggembirakan. Di tengah situasi dimana pemerintah menurunkan suku bunga, pemerintah menggelontorkan dana, pemerintah juga menambah likuiditas pasar keuangan dan juga menjaga stimulus. Sehingga, secara logika return itu turun, tapi alhamdulillah kita bisa mendapatkan investasi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri," pungkasnya.***

Editor: Handri

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x