Lima Titik jadi Fokus Pencarian Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ182, Ini Alasannya

- 12 Januari 2021, 15:38 WIB
Kapal milik Pemprov DKI Jakarta saat membantu operasi pencarian dan evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu
Kapal milik Pemprov DKI Jakarta saat membantu operasi pencarian dan evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu /ANTARA /

JURNAL SOREANG - Tim evakuasi gabungan pencari serpihan, korban dan kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu 9 Januari 2021 lalu.

Seperti diketahui, Tim SAR diterjunkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan pencarian.

Dalam pencarian kotak hitam pesawat, tim SAR di fokuskan di lima titik.

Baca Juga: Tampil Perdana di Depan Publik, Ini Pesan Wabup Terpilih Sahrul Gunawan

Hal tersebut dikatakan, Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla) Operasi SAR Sriwijaya Air Laksamana Pertama Yayan Sofyan, menurutnya, pencarian kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sudah mengerucut.

"Ada lima titik penyelaman dengan radius sekitar 20 meter," kata Yayan dilansir ANTARA, Selasa 12 Januari 2021.

Yayan menjelaskan penentuan lima lokasi penyelaman itu berdasarkan pemetaan dan analisis yang dilakukan KRI Rigel dengan seluruh sumber daya yang ada.

Baca Juga: Ide Makanan dan Minuman yang Dapat Meningkatkan Imunitas Tubuh

"Alat yang digunakan di antaranya magnetometer, HIPAP dan multibeam echosounder," jelasnya.

Hari sebelumnya, Senin 11 Januari 2021, area pencarian berbentuk segitiga, 100 meter kali 100 meter kali 80 meter. Area pencarian itu mendapatkan empat kantong puing pesawat.

Menurut Yayan, tim penyelam dari Dislambair akan melakukan penguraian pada potongan-potongan material dari puing-puing pesawat yang kemungkinan besar diduga menimbun kotak hitam.

Baca Juga: Jembatan Rel di Brebes Ambrol, Jalur Kereta Api Jakarta-Surabaya Terputus

Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Baca Juga: Mantul, Jaksa di Banten Buat Rumah Tahfiz Adhyaksa, Ini Tujuannya

Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.***

Editor: Handri

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x