Ada Menteri Sibuk Nyapres, Refly Harun Sebut Nama Erick Thohir

26 Oktober 2020, 14:58 WIB
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengaku setuju jika UU Cipta Kerja ditangguhkan /-Foto: Tangkapan layar channel YouTube Refly Harun /

JURNAL SOREANG - Pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait adanya menteri yang sibuk mempersiapkan diri untuk pencalonan di Pilpres 2024, membuat pengamat politik Relfy Harun menyinggung inkonsistensi Presiden Jokowi di periode ke-2 jabatannya.

Inkonsistenti tersebut dilansir Refly, terkait dengan rangkap jabatan menteri dengan ketua partai politik. Hal yang dulu dijauhi itu, justru kini dibiarkan terjadi oleh Jokowi.

"Pada masa jabatan pertama, Presiden Jokowi tegas mengatakan bahwa menteri tidak boleh merangkap jabatan ketua umum partai. Namun sekarang ada tiga parpol yang menempatkan ketua umumnya menjadi menteri," kata Refly dalam video di kanal resminya, Senin 26 Oktober 2020.

Baca Juga: Jemaah Umrah yang Akan ke Masjidil haram dan Raudhah Harus Daftar Via Aplikasi

Menurut Refly ketiga ketua parpol yang duduk di jajaran kabinet itu adalah Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Golkar Airlangga Hartanto dan Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa. Dua diantaranya dinilai potensial untuk menjadi calon presiden 2024.

Di sisi lain, Refly mengungkap adanya kemungkinan bahwa Jokowi memang sengaja melakukan itu, untuk mencari calon putra mahkota. Jika melepaskan posisi sebagai ketua parpol, para menteri yang dibidik menjadi calon penerus Jokowi itu, tidak akan memiliki posisi tawar yang baik.

"Misalnya Airlangga Hartanto melepaskan jabatannya sebagai Ketum Golkar, maka ia akan kehilangan kesempatan untuk menjadi calon presiden atau wakil presiden. Prabowo Subianto juga demikian, kalau seandainya ada konstelasi perubahan luar biasa di Gerindra yang memungkinkan orang kuat lainnya muncul," kata Refly.

Baca Juga: Bongkar Soal Calo Anggaran, Sri Mulyani: Harus Bawa Map Berisi Uang Sogokan Kalau Mau Pencairan

Meskipun demikian, Refly menilai inkonsistensi itulah yang membuat banyak pihak menilai bahwa kinerja kabinet saat ini menjadi tidak meyakinkan. Soalnya mereka tak hanya berpikir soal tugas mereka, tetapi juga menjaga pencitraan terhadap performa mereka.

Di sisi lain, Refly pun menyebut nama menteri lain di luar parpol seperti Erick Tohir. "Ada spekulasi yang mengatakan, Erick Tohir punya peluang ditarik Nasdem," ucapnya.

Hal itu memang akan bergantung kepada Ketum Nasdem Surya Paloh apakah dia akan maju dalam Pilpres 2024 atau tidak. Namun setidaknya dengan spekulasi yang berkembang, Erik Tohir juga berpeluang minimal menjadi Cawapres di 2024.

Baca Juga: Puncak Libur Panjang Di Kabupaten Bandung Diprediksi Selasa Sore 27 Oktober 2020

"Intinya konstelasi masih cair. Tetapi kalau mau protes, sesungguhnya periode kedua ini adalah periode yang jauh tidak lebih baik dibandingkan periode pertama dalam hal keseriusan dan kinerja para menteri," tutur Refly.***

Editor: Handri

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler