Mutilasi di Sleman : RTA Tewas di Tangan Ridduan, Waliyin ikut Mencincang

11 Agustus 2023, 07:44 WIB
Ridduan dan Waliyin dalam reka adegan kasus mutilasi yang mereka lakukan /Uut

 

 

JURNAL SOREANG –  DUA tersangka kasus mutilasi di Sleman, Waliyin dan Ridduan, hari Selasa (8/8/23) menjalani 49 adegan rekonstruksi yang digelar Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY. Dalam reka adegan ini terlihat, korban Redho Tri Agustian (RTA) tewas di tangan Ridduan, tapi Waliyin ikut mencincang.

 

Rekonstruksi ini, kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol Endriadi di sela-sela pelaksanaan rekonstruksi, menjelaskan, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran kronologi peristiwa tewasnya korban mutilasi, Redho Tri Agustian.

 

Rekonstruksi ini berawal dari kedatangan Ridduan, teman Waliyin yang berasal dari Jakarta. Dia sampai ke kos Waliyin setelah dijemput. Sesaat kemudian, Waliyin menjemput Redho Tri Agustian dan kemudian Redho diserahkan kepada Ridduan. “Kemudian keduanya berbincang di kamar kos Waliyin,” katanya.

Baca Juga: Mutilasi di Sleman : Waliyin Tinggalkan RTA Berduaan dengan Ridduan di Kamar Kos 

Adegan-demi adegan rekonstruksi yang mengalir, akhirnya diketahui korban bersama tersangka Ridduan akhirnya melakukan aktivitas menyimpang. Kedua tangan Redho diikat dengan tali, diikuti dengan pengikatan kedua kaki korban dan bahkan mulut korban juga diplester dengan lakban.

 

Sebelumnya, pakaian korban pun dilepas oleh Ridduan. Pada adegan ini tidak ada perlawanan dari korban. Pada saat yang sama, tersangka Waliyin pergi ke warung angkringan. “Korban dan tersangka Ridduan tetap berada di kamar kos Waliyin,” katanya.

 

Dalam kondisi terikat, akhirnya mereka melalukan adegan yang oleh polisi disebut dengan istilah “skin” namun polisi enggan menjelaskan apa yang dimaksud dengan kata skin tersebut. Dalam aktivitas tersebutlah Redho meregang nyawa. Hal itu kemudian disampaikan Ridduan kepada Waliyin melalui pesan whattsapp.

Baca Juga: Mutilasi di Sleman : Hasil Tes DNA Buktikan Korban adalah Redho Tri Agustian (RTA) 

Menerima pesan, Waliyin segera kembali ke kos dan meraba bagian leher korban yang akhirnya pada kesimpulan bahwa korban meninggal dunia. “Keduanya berinisiatif menghilangkan jejak korban dengan cara memutilasi,” kata Endriadi.

 

Tak cukup memotong-motong tubuh korban, keduanya juga merebus bagian-bagian tertentu agar sidik jari tidak teridentifikasi oleh polisi.Keduanya kemudian menyebarkan potongan-potongan tubuh korban ke sejumlah lokasi, termasuk mengubur kepala korban di dekat Sungai Krasa, Tempel, Sleman.

 

Potongan-potongan tubuh korban tersebut, dibungkus dalam 5 kantong plastik dan dibawa ke lokasi pembuangan dengan dimasukkan ke dalam bagasi sepeda motor yang mereka gunakan.

Baca Juga: Mutilasi di Sleman : Akun Facebook WL Mulai Dihujat Warganet 

Untuk menentukan lokasi pembuanga, mereka sempat melakukan survei di sejumlah desa yang ada di Turi dan Tempel. Potongan jenazah korban, mula-mulai ditemukan di bawah jempatan sungai di Dusun Kelor, perbatasan Kalurahan Wonokerto dan Girikerto, Turi, Sleman.

 

Kedua tersangka, ditangkap beberapa hari kemudian dalam pelarian mereka di Bogor, Jawa Barat. (*)

 

 

*) Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYoutube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Drs Tri Jauhari

Tags

Terkini

Terpopuler