JURNAL SOREANG, YOGYAKARTA – Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Nugroho Arianto mengemukakan, sampai saat ini tes DNA atau asam deoksiribonukleat terhadap potongan-potongan tubuh korban mutilasi masih belum selesai.
Alasannya, pemeriksaan atau tes DNA memang memerlukan waktu yang lebih panjang. Namun demikian, pihaknya tetap melanjutkan upaya untuk menyelesaikan kasus tersebut.
“Saat ini, tim di Direktorat Reserse Kriminal Umum, sedang melaksanakan pemberkasan,” kata Nugroho.
Baca Juga: Mutilasi di Sleman : Polisi Akan Gunakan Scientific Crime Investigation (SCI)
Sedangkan, jenazah korban yang potongan-potongannya masih belum lengkap, hingga saat ini masih disimpan di RS Bhayangkara Polda DIY di Kalasan, Sleman.
Polisi belum berencana untuk menyerahkan kepada pihak keluarga, karena polisi menganggap pemeriksaannya masih belum selesai, sehingga potongan jenazah masih disimpan untuk kepentingan penyelidikan.
Sebelumya, polisi sudah memastikan bahwa berdasarkan pemeriksaan sidik jari, korban 99 persen identik dengan Redho Tri Agustian (RTA), mahasiswa FH UMY asal Pangkal Pinang.
Baca Juga: Mutilasi di Sleman : Pemeriksaan Inafis Pastikan 99 % Korban Adalah Redho Tri Agustian (RTA)
Namun, menurut Nugroho, untuk kepastian hukum polisi tetap mengusahakan tes DNA RTA.
Pihak keluarga korban sendiri yang diwakili tante RTA, nyonya A, yang tinggal di Sleman menyatakan, masih menunggu izin dari Polda DIY untuk memulangkan jenazahnya.
“Kami akan memulangkan jenazah keponakan kami, tapi masih menunggu izin dari polisi,” kata nyonya A.
Baca Juga: Mutilasi di Sleman : Dijerat Pasal Berlapis WL dan RD Terancam Hukuman Mati
Nyonya A inilah yang membuat laporan polisi hilangnya RTA pada 13 Juli 2023 yang berujung pada penangkapan pelaku, WL dan RD di Bogor. ***
*) Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, Youtube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang –e