Juni Bulan Soekarno, Kisah Masa Muda Bersama Keluarga HOS Tjokroaminoto, Kos Dikamar Gelap Seharga 11 Rupiah

2 Juni 2023, 06:05 WIB
Kisah Masa Muda Bung Karno Bersama Keluarga HOS Tjokroaminoto /@thebigbung kolase dan layar tangkap

 

JURNAL SOREANG - Kisah hidup pemimpin revolusi Indonesia, Ir. Soekarno memiliki kisah hidup yang menarik diikuti. Dari caranya berorasi, berdiplomasi dan mengobarkan semangat perjuangan untuk meraih kemerdekaan, tentunya menjadi penasaran bagaimana sosok Bung Karno semasa remaja.

Sejarah mencatat, terbentuknya jiwa nasionalis dan kepemimpinan Bung Karno tidak lepas dari peran seorang Guru Bangsa, Raden Mas Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau yang lebih dikenal dengan nama HOS Tjokroaminoto.

Betapa besarnya peran HOS Tjokroaminoto, yang kemudian dipanggil oleh Bung Karno dengan sebutan Pak Tjokro, karena berasal dari rumah kosnyalah lahir tiga pemimpin besar yakni Ir. Soekarno, Kartosoewirjo dan Samaoen.

Bukan sekedar anak kos biasa, Pak Tjokro juga ikut menjadi guru, mentor, pembimbing dan orang tua untuk nama-nama tokoh besar tersebut, yang dulu usianya berkisar 15 tahunan.

Baca Juga: UGM Masuk 50 Besar Universitas Terbaik Dunia Versi THE Impact  

Bung Karno sendiri, merantau dan tinggal di rumah kos Pak Tjokro dalam rangka untuk bersekolah di HBS Surabaya.

HBS Surabaya yang didirikan Belanda tahun 1875 terletak hanya satu kilometer dari Gang Paneleh 7, kediaman keluarga HOS Tjokroaminoto yang pada masa itu menjabat sebagai Ketua Sarekat Islam.

Menariknya, meskipun nama Pak Tjokro sangat tersohor dan terhormat, Bung Karno menceritakan bahwa penghasilan seorang Ketua Sarekat Islam tidak banyak, namun Pak Tjokro masih mampu membagi satu rumahnya menjadi Sepuluh kamar-kamar kecil untuk para siswa HBS yang kos ditempatnya.

Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia Bisa Pakai Skuter untuk Tawaf dan Sai, Segini Harga Sewanya

Terungkap dalam buku biografinya, Bung Karno membayar Rp11 perbulan untuk bisa tinggal di kamar yang gelap tanpa jendela, tidak ada kasur maupun bantal, hanya selembar tikar dan seperangkat meja dan kursi belajar.

Bung Karno membayar uang sewa Rp 11 setiap bulan kepada Bu Tjokro, uang sejumlah itu sudah termasuk untuk biaya makan. Karena hanya dikirimi jatah Rp12.5 perbulan oleh ayahnya, Bung Karno hanya mampu menyewa kamar paling murah dan apa adanya. Bahkan disaat sudah ada listrik, kamar Bung Karno masih memakai lentera sebagai penerang karena ia tidak mampu untuk membeli bohlam.

Sekilas kisah Pak Tjokro dan Bung Karno

Pada saat menjadi murid HBS umur Bung Karno masih 15 tahun, sedang Pak Tjokro berusia 33 tahun. Sebagai seorang pemimpin yang namanya sudah sohor karena aktif di sarekat dagang dan berjasa dalam bidang pendidikan, sosoknya dimata Bung Karno memiliki caranya sendiri untuk mengungkapkan rasa kasih sayang.

Baca Juga: Kejagung Batal Periksa Johnny G Plate Soal Korupsi BTS 4G Kominfo Lantaran Alasan Kesehatan, Sakit Apa?

Sebagai orang sibuk pada zamannya, Pak Tjokro dan Bung Karno jarang berbicara, namun sangat dikagumi karena banyak memberi gemblengan dan tidak pelit jika soal memberikan buku-buku yang berharga.

"Pak Tjokro adalah Pujaanku. Aku muridnya. Aku duduk didekat kakinya dan diberikannya kepadaku buku-bukunya, diberikannya kepadaku miliknya yang berharga." Kutipan kenangan Bung Karno dalam buku biografi Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat. ***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Buku Biografi Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler