Bukan Dokter Biasa, Ini Sederet Perjuangan Sulianti Saroso untuk Rakyat Indonesia yang Muncul di Google Doodle

10 Mei 2023, 13:34 WIB
Ilustrasi, Perempuan hebat bergelar Profesor yang mengabdikan diri untuk kesehatan masyarakat Indonesia pada masa kemerdekaan /Tangkapan layar Indonesia.go.id

JURNAL SOREANG - Sosok Prof. Dr. Sulianti Saroso muncul dihalaman Google dalam sebuah logo doodle hari ini, Rabu, 10 Mei 2023.

Seperti biasanya, perubahan logo google doodle merupakan bentuk apresiasi kepada tokoh-tokoh penting dalam sejarah.

Siapa dan apa yang membuat Prof. Dr. Sulianti Saroso dipilih untuk menghiasi halaman google hari ini? Simak kisah perjuangan beliau dimasa perang kemerdekaan berikut ini.

Baca Juga: Wagub Jabar Singgung Kemunduran Kualitas Muslimin di Jabar di MUI Jabar, Apa Saja Tandanya?

Nama lengkapnya adalah Prof. Dr. dr. Julie Sulianti Saroso, MPH, PhD. Sosok perempuan hebat yang lahir di Karang Asem, 10 Mei 1917.

Prof. Sulianti menyelesaikan pendidikan di Sekolah Kedokteran di GHS Batavia tahun 1942, kemudian lanjut ke luar negeri. Dan tidak tanggung-tanggung, pendidikan yang ditempuh Prof. Sulianti sampai Negera Amerika Serikat, Inggris, dan Skandinavia.

Pada era 1946 hingga 1949, Prof. Sulianti memiliki jasa yang terbilang penting untuk bangsa.

Pada waktu ia bahkan sempat ditahan oleh Belanda karena berperan mengumpulkan obat-obatan dan makanan untuk tentara Indonesia yang sedang bergerilya mempertahankan kemerdekaan, di wilayah Gresik, Demak dan Yogyakarta.

Baca Juga: Atlet Kabupaten Bandung Sedang Bertanding di Sea Games Kamboja, Kang DS Siapkan Bonus Bagi yang Berprestasi

Setelah penjajah tidak lagi mengganggu Indonesia, Prof. Sulianti tetap mengabdi untuk negara sebagai dokter yang memprioritaskan kesehatan masyarakat.

Sebagaimana kondisi pada waktu itu, dokter di Indonesia tidak sebanyak sekarang, sehingga perannya sangat penting dan dibutuhkan masyarakat.

Fokus Prof. Sulianti, awalnya pada spesialis penyakit anak. Namun, sebagai dokter tidak pernah berhenti belajar dan akhirnya diberi kepercayaan untuk memegang posisi Dirjen Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular di Kementerian Kesehatan.

Atas kiprahnya tersebut Prof. Sulianti dianugerahi penghargaan tingkat Nasional dan Internasional, salah satunya Bintang Mahaputra Pratama dari Presiden Soeharto. Dan penghargaan dari WHO atas kegigihan Prof. Sulianti membasmi penyakit cacar.

Baca Juga: PPDB 2023: Berikut 5 Rekomendasi SMA Dengan Akreditasi A di Kabupaten Bogor, Ini Daftarnya

Selain bersinar di dalam negeri, Prof. Sulianti menjadi Perempuan kedua yang pernah menjabat sebagai Presiden World Health Assembly atau Majelis Kesehatan Dunia tahun 1973.

Setelah sebelumnya, posisi majelis kesehatan dunia dipimpin Rajkumari, Perempuan dari India.

Kini untuk mengenang jasa-jasa dokter yang luar biasa, nama Prof. Dr. dr. Sulianti Saroso diabadikan menjadi nama sebuah Rumah Sakit di kawasan Sunter Jakarta Utara sebagai RS Pusat Infeksi.***

Editor: Rustandi

Sumber: Indonesia.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler