Seperti di Sinetron, Inilah Tukang Bubur yang Berhasil Naik Haji Tahun Ini, Ini Kunciny Bisa ke Tanah Suci

28 Juli 2022, 13:16 WIB
Tukang bubur, Warsini (60) jemaah haji asal Balikpapan, Kalimantan Timur. /MCH Kemenag /

 JURNAL SOREANG- Masih ingatkah dengan sinetron Tukang Bubur Naik Haji yang tayang di Televisi? Sinetron yang  tayang tiap hari dan digemari masyarakat dibintangi Mat Solar, Uci Bing Slamet, Nani Wijaya, dan sederet artis lainnya.

Karena sangat digemari masyarakat sehingga Sinetron Tukang Bubur naik Haji   memiliki episode hingga  2.185 .

Berkisah tentang sosok Sulam (Mat Solar), yang bekerja sebagai penjual bubur ayam keliling, karena kesabaran, ketekunan dan  kebiasaan menabung, cita-citanya naik haji akhirnya terlaksana. 

Baca Juga: Abdul Harris Bobihoe: Haji Furoda itu Legal, tapi Perlu Diatur Lebih Baik Lagi

Cerita sinetron itu dalam kehidupan nyata dialami oleh Warsini (60) jemaah haji asal Balikpapan, Kalimantan Timur. Sejak muda ia merantau dari tanah kelahirannya di Kediri Jawa Timur ke Balikpapan.

Setelah suaminya berhenti sebagai karyawan perusahaan sementara anak-anaknya masih kecil, Warsini memutuskan berjualan bubur kacang ijo, bubur ketan item, dan bubur sumsum dibantu sang suami.

Sejak muda Warsini sudah bercita-cita ingin naik haji sehingga  bertahun-tahun ia menyisihkan penghasilannya lalu ditabung. 

Baca Juga: NAIK HAJI 2022: Nekat! Koper Jamaah Haji Berisi Air Zamzam Hampir Lolos dari Pemeriksaan, Berikut Lengkapnya

“Sehari-hari saya jualan bubur kacang ijo, bubur ketan item, dan  bubur sumsum. Saya yang jualan, sedangkan suami bantu-bantu. Dulu suami pernah kerja di perusahaan, sudah berhenti, sementara anak masih kecil-kecil,” tutur Warsini seperti dikutip dari Media Center Haji (MCH).

Dia mengakui penghasilan dari jualan bubur tak tentu, tapi setiap harinya  disisihkan untuk nabung pergi haji sebab  cita-cita  sejak muda yakni pergi haji. "Cukup lama nabungnya, tapi saya  tetap sabar,” sambungnya.

Ibu beranak tiga dan sudah memiliki cucu ini sejak  memulai usahanya sudah mencanangkan program Jumat Berkah.

Pada hari-hari biasa harga setiap porsi buburnya dihargai Rp7 ribu, maka setiap Jumat harganya  menjadi Rp5 ribu.

Baca Juga: NAIK HAJI 2022: Innalillahi! Seorang Jamaah Haji Asal Debarkasi Solo Wafat di Pesawat, Simak Lengkapnya

Ia pun menggratiskan buburnya bagi orang yang ingin makan bubur,  tapi tidak punya uang.

“Jumat berkah ini sudah saya lakukan sejak memulai usaha ini. Saya cari berkahnya dengan menurunkan harga jualan saya,” ujar wanita yang selalu melafalkan kalimat syukur saat berbincang.

“Saya juga sering memberi bubur gratis pada yang  mau bubur tapi ngga punya uang, saya kasih, saya ikhlas sekali, yang saya cari kan tabungan nanti di akhirat, yang penting ikhlas, itu kuncinya,” kata Warsini yang tinggal di wilayah Muara Jawa, Balikpapan.

Ia mengaku, di setiap Jumat ia terkadang mendapat pesanan bubur dari dari perusahaan-perusahaan yang  berada di sekitar tempat jualan.

Baca Juga: NAIK HAJI 2022: Innalillahi! Seorang Jamaah Haji Asal Debarkasi Solo Wafat di Pesawat, Simak Lengkapnya

“Perusahaan tahu Jumat berkah itu, sehingga banyak pesan untuk karyawannya, jumlahnya ngga tentu kadang ada yang 50 porsi sampai 100 porsi. Alhamdulillah senang, disyukurin saja,” terang Warsini yang ketiga anaknya melanjutkan pendidikannya hingga perguruan tinggi.

Selama melaksanakan rangkaian ibadah haji, ia merasa dimudahkan, semuanya berjalan lancar. Selama di Arafah ia merasakan panas, tapi hal serupa juga dialami jemaah lainnya.

Saat bermalam di Mina dan melempar jumrah, Warsini dan suaminya tidak menemui kendala, seluruhnya berjalan lancar, dan terakhir saat tawaf Ifadah.

“Saat lempar jumrah dan tawaf Ifadah, seluruhnya alhamdulillah lancar,” katanya. 

Baca Juga: Jelang Musim Umrah 2022: Waduh! Kementerian Haji Arab Saudi Batalkan Izin Lima Perusahaan Umroh, Kok Bisa?

Menurutnya, saat pertama kali melihat Kabah, ia mengaku bahagia, haru, sedih dan bersyukur. Tidak banyak doa yang ia panjatkan pada Allah SWT saat itu. 

“Sedih, senang, bersyukur, ya Allah. Doa saya, hanya minta sehat, minta rezeki yang berkah, dan minta ke sini lagi sama anak, cucu, menantu, doa saya begitu saja. Doa yang sama juga  dipanjatkan saat di Arafah,” kata Warsini yang menunggu haji selama 12 tahun ini.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Media Center Haji

Tags

Terkini

Terpopuler