Klaster Rumah Tangga Dominasi Bali, Ini Langkah Pemprov Bali

30 Juli 2021, 13:44 WIB
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin soal klaster Covid-19 di Bali yang didominasi rumah tangga /dok. BPMI Setpres

JURNAL SOREANG-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melaporkan bahwa mayoritas penularan Covid-19 di wilayahnya saat ini adalah melalui klaster rumah tangga.

Hal tersebut terungkap dalam rapat koordinasi antara Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin dengan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Bali tingkat provinsi, kabupaten, dan kota serta berbagai pihak terkait penanganan Covid-19 melalui konferensi video.

Dengan tujuan agar para pasien COVID-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah tidak menularkan ke anggota keluarga yang sehat, Pemprov Bali telah mencanangkan kebijakan isolasi terpusat.

Baca Juga: dr Reisa Bagikan Tips Isoman: Isolasi Boleh Mandiri, Tapi Sembuh dari Covid-19 Tidak Harus Sendiri

Namun, Wapres berpesan bahwa langkah tersebut harus benar-benar dilakukan secara efektif untuk menekan laju penularan Covid-19 dari klaster rumah tangga di Bali.

"Tentang isolasi terpadu supaya lebih diefektifkan. Ini suatu langkah baik, tapi memang perlu lebih diefektifkan," ucap Wapres, sebagaimana dikutip dari wapresri.go.id yang diunggah pada Kamis, 29 Juli 2021.

Selain itu, Wapres juga menekankan untuk memperhatikan kebutuhan BOR (Bed Occupancy Rate) atau keterisian tempat tidur, ketersediaan obat, dan oksigen.

Sebelumnya, Gubernur Provinsi Bali Wayan Koster melaporkan tingginya penambahan kasus aktif Covid-19 yang didominasi klaster rumah tangga, sehingga Pemprov Bali memberlakukan kebijakan baru yaitu dengan menerapkan isolasi terpusat.

Baca Juga: Ingat! Segera Bawa ke Rumah Sakit Jika Pasien Isoman COVID-19 Tunjukkan Tanda Ini

"Sudah berlangsung dalam beberapa minggu ini, namun belum optimal bisa menggiring warga yang ada di rumah itu untuk dikarantina di satu tempat yang sudah disiapkan oleh pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten dan kota," ungkap Koster.

Koster mengakui, keengganan warga untuk meninggalkan rumah menuju tempat isolasi terpusat yang sudah ditentukan menjadi kendala tersendiri bagi Pemprov Bali.

Oleh karena itu, pihaknya melibatkan Kodam dan Polda Bali agar warga lebih patuh dan mau mengikuti isolasi terpusat sehingga klaster rumah tangga dapat dikendalikan.

Baca Juga: Anda sedang Isolasi Mandiri? Berikut Daftar Vitamin Rekomendasi Kementerian Kesehatan untuk Tingkatkan Imun

Di samping itu, Koster mengungkapkan bahwa langkah koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga sudah dilakukan untuk menambahkan tempat tidur di rumah sakit.

Walaupun, sambungnya, ketersediaan tempat tidur untuk pasien Covid-19 masih tercukupi, namun langkah tersebut diambil sebagai antisipasi peningkatan kasus aktif.

"Mohon Bapak Wapres kiranya dorong Bapak Menteri supaya melakukan percepatan penambahan tempat tidur di Provinsi Bali," pinta Koster.

Terkait ketersediaan oksigen, Koster mengakui sudah mendapat pasokan yang cukup. "Kami sudah mendapat supply oksigen yang jumlahnya memadai untuk didistribusikan baik di rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta," tuturnya.

Baca Juga: Menag Izinkan Asrama Haji Jadi Tempat Isolasi Mandiri Pasien Covid-19

Menjawab pertanyaan dari Wapres mengenai jumlah tenaga kesehatan, insentifnya dan ketersediaan obat-obatan, Koster menjelaskan bahwa tenaga kesehatan sudah cukup untuk menangani pasien Covid-19, insentifnya pun sudah terbayarkan.

Untuk masalah obat-obatan juga sudah didistribusikan. Namun, pihaknya mengharapkan jumlah obat-obatan ditambah lagi.

"Nakes cukup, dan insentifnya juga sudah cair. Obat-obatan semua sudah langsung didistribusikan oleh Bapak Pangdam sampai ke sasaran. Kalau dari segi kebutuhan, tentu kami bila Bapak berkenan, ditambah lagi Bapak," ucap Koster. ***

Editor: Sarnapi

Sumber: Wapresri.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler