JURNAL SOREANG - Mempertaruhkan harta dan benda dalam permainan untung-untungan atau kebetulan semata, yang tujuannya untuk mendapatkan hadiah harta juga, disebut dengan perjudian.
Saat berjudi, pertaruhan yang dilakukan dengan sengaja, memiliki resiko tinggi kekalahan dan menderita kerugian.
Dalam keilmuan, perjudian adalah penyakit masyarakat dan termasuk salah satu patologi sosial yang sudah ada sejak beribu-ribu tahun yang lalu.
Tidak hanya bertentangan dengan nilai-nilai sosial yang berlaku di kalangan masyarakat, nilai moral dan hukum, perjudian jelas dilarang dalam agama dan haram hukumnya.
Ayat Al-Qur'an tentang larangan judi
Al-Baqarah: 219
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا ۗ وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ