Network
JURNAL SOREANG - Mendekati bulan haji atau Bulan Dzulhijah yang mana ibadah kurban dilaksnakana tepatnya di Hari Raya Idul Adha 2023, setiap muslim akan mempersiapkan ibadah sunah tersebut.
Tak terasa bahwa tinggal hitungan hari saja, Hari makan makan atau Idul Adha 2023 akan segera mneyelimuti umat Muslim.
berkiatan dnegna kurban Idul Adha 2023, pembahasan aqiqah akan sering muncul. Hal ini diakui oleh Buya Yahya yang kerap mendapatkan pertanyaan dari jamaahnya.
Baca Juga: Ramalan Cancer Percintaan, Karir dan Keuangan, Jangan Biarkan Ketidakpastian Menghalangi Kamu!
Pertanaya yang sering diajukan adalah saat sesornag berniat melaksnakan kurabn lalu teraingat bahwa belum aqiqah, apakah boleh melaksankan iabdah tahunan tersbeut?
Aakah boleh tetap melaksanakan kurban meski belum diaqiqah?
Buya Yahya menerangkan bawha hakikatnya aqiqah adalah ibadah amalan sunah yang diperuntukkan untuk orang tua atas kelahiran anaknya.
Baca Juga: Gregoria Mariska Tunjung Jadi Satu-Satunya Wakil Indonesia di Tunggal Putri Singapore Open 2023
"Aqiqah dsunahkan atas orang tua, jadi orang tua yang punya anak sunah mengaqiqahi anaknya," jelas Buya Yahya.
Jadi yang emnapatkan hukum sunah di sini adalah ornag tua bukan sang anak dalam hal aqiqah.
Lebih lanjut, Buya Yahya mengungkap bahwa kurban adalah ibadah sunah yang diepruntukkan setiap muslim bagi dirinya sendiri.
Oleh sebab itu jika dinisbatkan pada 1 orang kesunahakan 2 amalan tersebut tidak ada keterkaitannya satu sama lain.
Sebab penisbatakan hukum sunahnya sudah berbeda, yang mana aqiqah untuk orang tua, sedangkan kurban untuk dirinya sendiri.
"Adapun masalah aqiqah dan kurban, msialnya saya belum diakhikahi, datang bulan haji, mana didahulukan kurbna atau aqiqah, yang tuga ngakqiqahi abah saya sudah selesai, ya saya kurban ngapain ngurus aqiqah, " terangnya. ***
*)Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang , FB Page Jurnal Soreang , YouTube Jurnal Soreang , Instagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang
