JURNAL SOREANG - Di Indoensia, atau bahkan di sejumlah negara di seluruh belahan dunia, penentuan 1 Syawal kerap diwarnai perbedaan pendapat.
Menanggapi hal ini Gus Baha menjelaskan tak perlu mempermasalahkan soal perbedaan penentuan 1 Syawal di kalangan umat Muslim.
Sebab menurut murid Mbah Moen tersebut, perbedaan di kalangan umat Muslim adalah sunnatullah.
Baca Juga: Unik! Mengenal Tradisi Biasa Dilakukan Masyarakat Morotai dalam Menyambut Hari Raya Idul Fitri
Gus Baha menggarisbawahi, bahwa tak perlu berdebat panjang masalah perbedaan pennetuan 1 Syawal, yang terpenting adalah mengetahui ilmunya.
Lebih lanjut ulama asal Rembang, Jawa Tengah tersebut membagikan tips dari sespuhnya cara mengetahui kebenaran 1 Syawal bagi kalangan luas, khusunya bagi orang awam.
Maksud orang awal adalah kalangan yang tidak menekuni bidang tertentu secara khusus, dalam hal ini ilmu falak.
Gus Baha menerangkan tips tersebut dengan membuat perumpamaan 3 orang yang memiliki perbedaan dalam penentuan 1 Syawal.
"Misalnya, coro Mustofa iku awla Ramdhana Ahad, coro ruhin senin, coro Abu Selasa, lkan kalo di Indonesia perbedaanya sampe 3 hari kalo sama Naqsabandi.