Network
Pemindaian otak menunjukkan bahwa hanya dengan melihat wajah yang tersenyum mengaktifkan korteks orbitofrontal otak, yang memiliki hubungan luas dengan area sensorik yang terlibat dalam emosi dan memori.
#Aturan 3 – Gerakan telapak tangan terbuka, anggukan, dan trik bahasa tubuh lainnya yang harus dilakukan dan dihindari
Coba gunakan gerakan tangan saat berbicara karena membuat pembicara dianggap memiliki pengetahuan yang luas tentang materi pelajaran yang dia bicarakan.
Gestur telapak tangan terbuka menyampaikan kepercayaan, membuat orang lebih cenderung setuju dengan apa yang anda katakan, sementara menunjuk dianggap agresif dan kasar.
Hindari melihat ke bawah pada hidung anda dan menyilangkan tangan Anda.
Baca Juga: Aneh! Orang Senyum Kok Malah Ditangkap Polisi? Inilah Alasan Mengapa Orang Rusia Jarang Senyum
Meskipun melihat ke bawah hidung anda adalah sikap yang tidak sopan karena dapat membuat orang lain merasa rendah diri, menyilangkan tangan anda selama percakapan menandakan sikap defensif, gelisah, dan tidak aman.
Anggukan kepala menandakan penegasan dan dianggap sebagai bentuk komunikasi nonverbal yang positif. Ilmuwan sosial di Jepang menemukan bahwa gerakan menganggukkan kepala secara signifikan meningkatkan peringkat kesukaan subjektif dan kemampuan didekati.
Anggukan juga dapat memperkuat bagian positif dari pesan tersebut. Ini berfungsi sebagai interaksi antara pembicara dan pendengar.
#Aturan 4 – Bawalah pendengar dalam diri anda bersama dengan sisi baik dan welas asih anda
Meskipun penting untuk memiliki dan mengembangkan keterampilan mendengarkan yang efisien, seseorang perlu menjadi pendengar yang aktif dan bukan pasif.
Diakui atau tidak, kita semua suka mendengar suara kita dan berbicara tentang diri kita sendiri.
Ahli saraf Harvard telah menunjukkan bahwa berbicara tentang diri kita sendiri memicu area kesenangan tertentu di otak.
