Pengamatan ini dengan demikian menunjukkan kemungkinan bahwa hormon ovarium mungkin bukan faktor neuroendokrin utama yang bertanggung jawab atas perbedaan kemampuan penciuman ini.
Meskipun ini mungkin benar, penelitian lain telah menemukan bahwa wanita yang berada di tahap akhir kehamilan atau mereka yang baru saja menerima suntikan estrogen menunjukkan perubahan dalam tingkat ambang sensitivitas penciuman mereka terhadap rangsangan tertentu.
Baca Juga: Riset di Amerika : Lebih Sering Berhubungan Intim tidak Menjamin Anda Lebih Bahagia
Berbagai kesimpulan potensial tentang bagaimana hormon seks berperan dalam fungsi penciuman sangat kompleks dan oleh karena itu memerlukan analisis lebih lanjut untuk menentukan pengaruh potensial terkait endokrin pada persepsi bau.
Faktor sosial
Perbedaan kinerja penciuman dari kedua jenis kelamin telah diamati pada setiap tahap kehidupan, dimulai dengan bayi perempuan yang baru lahir yang menunjukkan minat lebih pada isyarat penciuman dibandingkan dengan rekan-rekan laki-laki mereka.
Peningkatan kesadaran bau juga telah ditemukan bervariasi antara anak laki-laki dan perempuan pada usia dini.