JURNAL SOREANG - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Wahidin, bersama pimpinan Bappeda, DP3AKB, Dinas Sosial, Baznas, dan Satgas Percepatan Penurunan Stunting hari selasa 26 Juli 2022 melakukan audiensi dengan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, di Gedung Sate, Kota Bandung mengangkat isu Bapak Asuh Anak Stunting.
Dalam kesempatan tersebut, Wagub Uu menyampaikan, bahwa pola asuh keluarga menjadi salah satu poin kunci dalam mencegah anak stunting. Figur Bapak kadang di keluarga selalu hanya dikaitkan dengan kewajiban mencari nafkah.
Sedangkan peran pendidik dan pengasuh anak dilimpahkan kepada Ibu. Fenomena ini mengakibatkan adanya ketimpangan di dalam pola asuh keluarga.
Baca Juga: Harganas XXIX, Tekan Prevalensi Stunting, BKKBN Dorong KB Pascapersalinan
Uu menilai bahwa gerakan Bapak Asuh Anak Stunting bisa memiliki potensi besar dalam proses menurunkan stunting melalui intervensi spesifik yaitu pola asuh.
“Peran Bapak di dalam keluarga harus dilakukan secara optimal. Selain menafkahi keluarga, juga harus dapat mendampingi Ibu dalam mendidik dan mengasuh anak,” jelasnya.
Kepala Bappeda Jawa Barat, Sumasna, dalam kesempatan tersebut memetakan 11 Kabupaten dan Kota dengan kemiskinan ekstrim di Jawa Barat.
Menurutnya, pemerintah dapat memberikan program padat karya kepada para suami dari keluarga kurang mampu, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya. Yang pada akhirnya diharapkan suami mempunyai waktu dan bisa mendampingi istri dalam membesarkan anak-anaknya.