Forrester juga mempelajari kera, kerabat terdekat manusia yang masih hidup. Kera terutama menggunakan gerakan untuk berkomunikasi, dan mungkin manusia purba juga berkomunikasi terutama dengan tangan mereka sampai mereka mulai menggunakan alat yang lebih kompleks.
Baca Juga: Tes IQ: Menguji Fokus dan Konsentrasi, Temukan Kesalahan Pada Gambar dan Buktikan Kamu Pintar
Tangan menjadi sibuk, mendorong mulut dan lidah kita menjadi sarana dominan untuk berkomunikasi, menurut hipotesis mereka.
"Itulah mungkin mengapa Anda melihat begitu banyak isyarat yang terjadi ketika kita berbicara dan mengapa penglihatan adalah alat sensorik utama kita," kata Forrester.
Dia pertama kali memperhatikan tonjolan lidah yang konsisten saat melihat anak-anak kecil melakukan tes kemampuan motorik halus mereka dalam sebuah penelitian di Swedia yang memeriksa anak yang tidak kidal.
Kemudian, Forrester menemukan sebuah penelitian kecil di Italia, yang diterbitkan dalam Journal of Neurophysiology pada tahun 2001, di mana orang diminta untuk mengambil benda dengan ukuran berbeda.
Baca Juga: Penyebab Ibu Rumah Tangga Sering Kehilangan Konsentrasi
Para peneliti studi itu menemukan bahwa mulut sering meniru tangan. Saat mengambil objek yang lebih besar, subjek membuka tangan dan mulutnya lebih lebar, dan saat mengambil objek yang lebih kecil, mulutnya cenderung berbentuk lebih kecil, sekali lagi sesuai dengan genggaman mereka.
Melibatkan mulut paling jelas terlihat pada anak-anak, tapi itu mungkin karena orang dewasa telah belajar untuk menekannya, kata Forrester.
Lagi pula, tidak benar-benar profesional untuk menjulurkan lidah dan membuat wajah setiap kali Anda perlu berpikir dalam-dalam.