Info Naik Haji 2022 : 4 Bekal Menuju Kemambruran Haji dari Kementrian Agama, Apa Saja ? SImak Penjelasannya

- 1 Juli 2022, 17:26 WIB
Masjidil Haram Mekah Arab Saudi.
Masjidil Haram Mekah Arab Saudi. /Pixabay

JURNAL SOREANG - Ibadah naik haji adalah impian bagi setiap muslim di seluruh dunia.

Dalam ibadah naik haji, semua orang ingin hajinya mabrur, namun bagaimana caranya? 

Simak penjelasan dari Kementrian Agama dalam ibadah naik haji, agar bisa mabrur.

Menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus mengintensifkan bimbingan ibadah kepada jemaah haji di hote-hotel tempat mereka menginap. 

Baca Juga: Terungkap! Ini Alasan Ronaldinho Tak Main VS Arema di Trofeo, Raffi Ahmad: Takut Dia Cedera, Asuransinya Mahal

Pada kesempatan kunjungan untuk bimbingan ibadah bagi jemaah kloter BDJ 02 Embarkasi Banjarmasin di di Musholla Tower 2 Hotel Kiswah, Jarwal, Makkah, konsultan ibadah Imam Khoiri menyampaikan 4 bekal meraih kemabruran haji.

Pertama, bekal niat yang ikhlas. Niat ikhlas dan ketaqwaan tidak ada niat selain meraih ridha Allah, tidak tercampuri oleh riya’, sum’ah, berbangga diri atau kesombongan. “Untuk itu, haji harus dilaksanakan dengan tawadhu’, tenang dan khusyu’,” kata Imam Khoiri, Senin (27/06/20222).

Mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Majah nomor 2890, Imam menyampaikan, dari Anas bin Malik ra., dia berkata, “Nabi Muhammad SAW. menunaikan haji dengan mengendarai unta dan menghamparkan sehelai kain yang harganya kurang dari empat dirham, lalu beliau berdoa: ‘Ya Allah, jadikanlah haji ini tanpa riya dan mencari kemasyhuran’. (HR. Ibn Majah). 

Baca Juga: Ada Ikatan Cinta dan Dunia Terbalik, Simak Jadwal Program RCTI Selasa 28 Juni 2022 Selengkapnya

“Bekal terbaik bagi orang yang melaksanakan haji adalah bekal taqwa (bukan koper, uang atau makanan). Doa terbaik untuk orang yang akan berhaji adalah doa agar dibekali dengan taqwa,” lanjutnya.

Kedua, bekal biaya yang halal. Imam Khoiri mengatakan, Allah adalah dzat yang thayyib dan tidak menerima kecuali yang thayyib. Menurutnya, bekal haji harus bersih dari hal-hal syubhat, apalagi haram. 

“Jika dalam bekalnya ada barang yang syubhat, harta ghashab atau haram, secara hukum hajinya sah, namun tidak diterima. Cermati semua hal dengan detail, dan memastikan kehalalannya,” ujarnya.

Baca Juga: Gemas! Idol Kpop B.I dan Chuu LOONA Merilis Video Live Performance Untuk Lullaby

Ketiga, lanjut Imam, melaksanakan rukun, wajib, sunnah haji, dan menghindari semua larangan. Oleh karenanya, kata Imam, setiap jamaah haji wajib memahami ilmu manasik. Sebab, kesuksesan sebuah amal bergantung terhadap ilmu. 

“Sebab itu, waktu dan kesempatan yang ada sebelum datang masa Armuzna, agar digunakan semaksimal mungkin untuk memperdalam ilmu manasik,” harapnya. 

Ia mengajak selama masa tunggu, jemaah didorong untuk membaca buku manasik. Jemaah agar mengikuti Majlis Manasik yang diselenggarakan di masing masing hotel.

Bekal keempat, menjaga diri dalam ketaatan dan menjauhi kemaksiatan, khususnya rofats (kata kotor), fusuq (perbuatan kotor) dan jidal (berkelahi atau berdebat). Ia mendorong jemaah mengisi seluruh rangkaian ibadah hajinya dengan banyak berdzikir. 

Baca Juga: Ma’soem University Kembali Gelar Program Unggulan Pembekalan dan Pelepasan Peserta Praktik Kerja Lapangan

“Selama diperjalanan tidak boleh lupa bahwa dirinya sedang dan akan berhaji. Maka sepanjang perjalanan hendaknya selalu belajar manasik. Selain itu, selama melaksanakan haji tidak boleh lupa berdoa agar menjadi haji mabrur,” harapnya.

Visitasi dan edukasi diisi oleh tim konsultan ibadah dan bimbad serta tim kesehatan kepada jemaah haji Indonesia. 

"Respon jemaah merasakan hal ini sangat penting. Walaupun ada juga jemaah yang sudah belajar manasik, tetapi kadang ada bagian-bagian tertentu yang lupa. Sehingga bimbingan dan edukasi tersebut menjadi penting. Selain itu banyak juga yang belum paham manasik dan menjaga keamanan dan keselamatan saat di Tanah Suci," jelas Nur Achmad yang juga pembimbing ibadah di Sektor IV.

Baca Juga: Intip Keunggulan 4 Negara yang Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2023, Bisakah Indonesia Bersaing?

Cak Mad, sapaan akrabnya, jemaah juga diingatkan untuk tidak selfie atau ambil foto dan video di lokasi sekitar ka'bah. "Apalagi membawa gambar atau benda-benda yang tidak relevan, misalnya bawa foto sapi dan lainnya, yang bisa ditindak oleh polisi di Masjidil Haram," tambahnya. 

Selain itu, tim bimbad di Sektor IV, terus mengingatkan jemaah untuk tetap menjaga kesehatan, minum air yang cukup, tidak lupa bawa semprotan air buat basahi wajah, dan jika keluar pemondokan, membawa sandal atau sepatu plus plastiknya sendiri, tanpa menitip ke orang lain, terutama saat ke Masjidil Haram.

Tim konsultan ibadah dan Bimbad sektor 4 terdiri dari KH.Imam Khoiri, Nur Achmad, KH. Ahmad Nadhif, KH. Shidqon, KH. Shonhaji, dan KH. Hilman. ***

Editor: Desi Nurhayati

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah