Apakah Minum Susu Membuat Tubuh Anda Menghasilkan Lebih Banyak Lendir? ini Penjelasannya

- 28 Juni 2022, 22:51 WIB
Apakah Minum Susu Membuat Tubuh Anda Menghasilkan Lebih Banyak Lendir? ini Penjelasannya
Apakah Minum Susu Membuat Tubuh Anda Menghasilkan Lebih Banyak Lendir? ini Penjelasannya /PIXABAY/Couleur/

Baca Juga: 7 Keju Termahal di Dunia, Nomor 2 Terbuat dari Susu Rusa Seharga Rp 14,4 juta Per Kilogram

Selain itu, teks medis tradisional Tiongkok telah menghubungkan konsumsi susu dengan "efek pelembab dan dahak yang lebih tebal," tulis Balfour-Lynn dalam ulasannya, yang diterbitkan online kemarin (6 September) di jurnal Archives of Disease in Childhood.

Bahkan buku "Dr. Spock's Baby and Child Care" yang berpengaruh, yang terjual lebih dari 50 juta eksemplar sejak diterbitkan pada tahun 1946, mengulangi klaim ini.

Edisi buku 2011 menyatakan bahwa "produk susu dapat menyebabkan lebih banyak komplikasi lendir dan lebih banyak ketidaknyamanan dengan infeksi saluran pernapasan atas," ditemukan Balfour-Lynn saat meneliti mitos tersebut.

Mengingat jangkauan mitos, tidak mengherankan bahwa dalam sebuah penelitian terhadap 345 pembeli yang dipilih secara acak di Australia, 51 (46 persen) dari 111 peminum susu "setuju" bahwa susu menyebabkan lendir, menurut penelitian yang diterbitkan pada tahun 2003 di jurnal Appetite .

Baca Juga: 10 Keju Termahal di Dunia, Nomor 1 Terbuat dari Susu Keledai Seharga Rp 17,28 juta - Rp 37,44 juta Per Kg

Namun, jenis susu tampaknya mempengaruhi keputusan pembeli: Hanya 30 (25 persen) dari 121 peminum susu rendah lemak dan hanya 12 (11 persen) dari 113 peminum susu kedelai setuju dengan pernyataan ini, studi tersebut ditemukan.

Mitos ini mungkin bertahan karena sifat unik susu. Susu adalah emulsi, artinya memiliki tetesan dari satu cairan yang tersuspensi dalam cairan lain.

Dalam kasus susu, tetesan lemak tersuspensi dalam air. Ketika seseorang minum susu, susu bercampur dengan air liurnya.

Senyawa lengket dalam air liur dapat meningkatkan viskositas, atau ketebalan, dan volume susu, kata Balfour-Lynn kepada Live Science.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: LiveScience


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah