Musim Haji Telah Tiba Inilah Sejarah Singkat Ibadah Haji, Para Calon Jemaah Wajib Tau

- 23 Juni 2022, 16:08 WIB
Ka'Bah salah satu tempat yang dilarang untuk dilintasi pesawat, bahkan memiliki teori menarik lainnya pixabay.com
Ka'Bah salah satu tempat yang dilarang untuk dilintasi pesawat, bahkan memiliki teori menarik lainnya pixabay.com /

Maka Adam membangunnya, kemudian Allah memerintahkan kepadanya untuk melakukan tawaf di sekeliling Kabah.

Dikatakan kepadanya, "Engkau adalah manusia pertama (yang beribadah di Baitullah), dan ini merupakan Baitullah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadah manusia."

Baca Juga: Naik Haji! Raja Arab Saudi Undang Ridwan Kamil, Atalia dan Zahra ke Tanah Suci: Amal Jariyah Eril

Jika merujuk pada pembangunan Kakbah, maka Nabi Ibrahim alihisalam (AS) adalah orang yang pertama kali diperintah Allah untuk membangun tempat ibadah. Hal ini tertuang dalam Alquran.

Allah SWT berfirman:
Artinya: "Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat ibadah) manusia ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.

Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.

Baca Juga: Nasrullah Jasam Wakil Ketua Panitia PPIH, Himbau Jemaah Haji Untuk Fokus Ibadah Setibanya di Jedah

Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam". (QS: Ali Imran 95-96)

Dalam Tafsir Ibnu Katsir diterangkan bahwa Allah SWT memberitahukan bahwa rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia, yakni untuk tempat ibadah dan manasik mereka, di mana mereka melakukan tawaf dan salat serta ber-itikaf padanya. ialah Baitullah yang di Bakkah. (Ali Imran: 96) Yakni Kabah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim Al-Khalil as.

Kemudian Allah Swt. berfirman: maqam Ibrahim. (ali Imran: 97) Yaitu sarana yang dipakai oleh Nabi Ibrahim ketika bangunan Kabah mulai meninggi untuk meninggikan fondasi dan temboknya. Sarana ini dipakai untuk tangga tempat berdiri, sedangkan anaknya (yaitu Nabi Ismail) menyuplai bebatuan.

Halaman:

Editor: Siti Nur Azizah

Sumber: Berbagai Sumber Dari Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x