Berikut Syarat Sah dan Rukun Melaksanakan Sholat Ghaib Lengkap dengan Doa, yang Harus Kamu Tau

- 2 Juni 2022, 23:23 WIB
 ILUSTRASI: Ibadah sholat Ghaib
ILUSTRASI: Ibadah sholat Ghaib /Pixabay/

JURNAL SOREANG – Sholat Ghaib atau bisa dikatakan sholat Jenazah dimana jenazah tidak ada ditempat bisa orang yang hilang tidak ditemukan dan diyakini sudah meninggal, atau korban bencana alam yang tidak ditemukan jasadnya.

Sholat Ghaib tentunya memiliki syarat dan ketentuanya seperti sholat jenazah pada umumnya, berikut dilansir dari berbagai sumber syarat dan rukun sholat Ghaib.

Syarat Sah Shalat Ghaib Syarat sah shalat Ghaib selain syarat-syarat pada umumnya, setidaknya terangkum dalam dua hal berikut:  

Baca Juga: Keluarga Ikhlaskan Eril, MUI ajak Masyarakat Sholat Ghaib Beginilah Bacaan Niat Lengkap dan Tata Caranya

1.Jenazah berada di luar daerah yang jauh dari jangkauan, atau di tempat yang dekat namun sulit dijangkau.

Karena itu, jika masih berada dalam daerah, walaupun jauh dan tak sulit dijangkau, maka tidak sah melakukan shalat Ghaib.

Demikian pula kalau jenazahnya berada di batas daerah, dan kita dekat dengan tempat tersebut, maka tidak sah melakukan shalat Ghaib.

Baca Juga: Ridwan Kamil dan Istri Sudah Ikhlas, MUI Jabar Ajak Laksanakan Sholat Ghaib untuk Emmeril Khan Mumtadz 

2.Telah mengetahui atau menduga kuat bahwa jenazahnya sudah dimandikan. Kalau tidak, maka shalat Ghaibnya tidak sah. Namun, bila ia menggantungkan shalat Ghaibnya dengan sucinya jenazah tersebut (bahwa telah dimandikan), shalatnya dihukumi sah.

Misalnya, dalam niat ia mengatakan, “Saya menyalati jenazah ‘Si Fulan’ dan seterusnya, dengan catatan di sudah suci atau sudah dimandikan .” Maka shalatnya juga sah.  

Rukun Shalat Ghaib

Rukun shalat Ghaib tak ada bedanya dengan rukun shalat jenazah pada umumnya. Sebab yang membedakan keduanya hanyalah soal ada dan tidak ada jenazah di hadapannya.

Berikut ini tujuh rukun shalat Ghaib yang harus dilakukan:  

Baca Juga: Tes IQ: Yakin Anda Teliti? Coba Ada Berapa Wajah yang Tersembunyi pada Pohon, Bisakah Anda Menemukan Semuanya?

1. Berniat, seperti umumnya shalat yang lain dengan pilihan redaksi di atas.  

2. Berdiri bagi yang mampu, dan bila tak mampu, boleh shalat dengan cara yang dimampuinya.  

3.Membaca empat takbir termasuk takbiratul ihram. Bila lebih dari empat, baik sengaja maupun tidak, shalatnya tetap sah.

Terpenting ia tak meyakini bahwa menambah bacaan takbir itu membatalkan, atau dalam pengulangan bacaan takbir ia tak mengangkat tangannya sebagaimana empat takbir sebelumnya.

Jadi, jika diyakini membatalkan, atau seiring menambah bacaan takbir juga mengangkat tangan, maka shalatnya batal.  

4.Membaca surat al-Fatihah, berdasarkan hadits riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah saw bersabda: “Amarana Rasûlullâhi shalallâhu ‘alaihi wasallam an naqra‘a bi fâtihatil kitâb ‘alâ janâzah" 

(Rasulullah saw memerintahkan kami membaca surah al-Fatihah saat shalat jenazah). (HR Ibnu Majah).  

Baca Juga: Tes IQ: Siapa Pacar dari Pria Itu? Hanya Orang Cerdas dan Logika Tinggi yang Menjawab dengan Cepat

5.Mem baca shalawat kepada Nabi saw setelah takbir kedua. Minimal dengan membaca, Allahummâ shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad.

Namun yang paling sempurna adalah membaca shalawat Ibrahimiyah yang biasa dibaca saat tasyahud akhir dalam shalat.  

6.Membaca doa untuk jenazah setelah rakaat ketiga. Berikut doa Rasulullah saw yang diriwayatkan dari ‘Auf bin Malik ra:  

 اللهم اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَاعْفُ عَنْهُ وَعَافِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابِ

Allahummagfir lahû warhamhû wa’fu ‘anhû wa’âfihî wa akrim nuzulahû wa wassi’ madkhalahû waghsilhu bi mâ‘in wa tsaljin wa baradin wa naqqihi minal khathâyâ kamâ yunaqqast tsaubul abyadhu minad danas wa abdilhu dâran khairan min dârihî wa ahlan khairan min ahlihî wa zaujan khairan min zaujihî waqihî fitnatal qabri wa ‘adzâbin nâr.

Baca Juga: Haru! Meski Sedang Sakit, Chaehyun Kep1er Tetap Ingin Tampil di Queendom 2? Agensi: Kami Meminta Pengertian 

Artinya, “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah ia, maafkanlah dan berilah ia keafiatan (nasib ukhrawi yang baik), muliakanlah tempatnya, lapangkanlah jalurnya, basuhlah ia dengan air surgawi yang sejuk nan segar, bersihkanlah ia dari noda-noda kesalahan laiknya baju putih yang kembali mengkilap setelah dibersihkan dari kotoran dan noda, gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih indah, keluarga dan pasangan yang lebih baik, lindungilah ia dari fitnah kubur dan siksa neraka.”  

7.Membaca salam setelah takbir keempat. Namun, setelah takbir dan sebelum salam, disunnahkan membaca doa berikut:

 “Allâhumma lâ tahrimnâ ajrohû walâ taftinnâ ba’dahû wagfir lana walahû”

 (Ya Allah, janganlah engkau jadikan kami penghalang pahalanya, dan janganlah biarkan kami dalam ajang fitnah, umpatan atau buah bibir setelah ini semua, dan ampunilah kami dan dia).***

Editor: Siti Nur Azizah

Sumber: Berbagai Sumber Dari Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x