JURNAL SOREANG - Bulan Ramadhan telah masuk di pertengahan, bagaiamana sahabat apakah masih semangat menjalani shaum?
Biasanya apa yang sahabat makan jika berbuka,? seringkali kita mendengar kata-kata berbukalah dengan yang manis.
Bahkan di iklan televisi pun sering mengatakan hal tersebut, lalu apakah berbuka dengan yang manis itu sunnah?
Simak penjelasan Ustadz Berik Said dibawah ini:
Anas radhiallahu ‘anhu mengabarkan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ، فَعَلَى تَمَرَاتٍ ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
"Kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka puasa sebelum shalat (Maghrib) dengan kurma basah (ruthab), dan jika tidak ada ruthab, maka berbuka dengan kurma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum dengan beberapa teguk air". [HR. Abu Dawud dan kata Syu’aib Al-Arna’uth rahimahullah dalam Takrijnya atas Sunan Abi Dawud 2356, Shahih]
Dari hadits diatas jelaslah bagi kita, urutan sunnah terbaik saat berbuka puasa adalah dengan ruthab (kurma basah).