MUTIARA HIKMAH: Perlakukan Ramadhan Sebagai Tamu Agung, Ini Penjelasannya

- 29 Maret 2022, 08:10 WIB
Ilustrasi Ramadhan, MUTIARA HIKMAH: Perlakukan Ramadhan Sebagai Tamu Agung, Ini Penjelasannya
Ilustrasi Ramadhan, MUTIARA HIKMAH: Perlakukan Ramadhan Sebagai Tamu Agung, Ini Penjelasannya /Pixabay/ Syaifulptak57.

JURNAL SOREANG – Ramadhan segera datang, semoga kita bersua. Lalu setelah itu, tanpa terasa ia akan berlalu. Itulah sunnatullah, pada setiap makhluk-Nya. Datang, lalu pergi. Bermula, lalu berakhir.

Ramadhan pun begitu, ia seperti tamu. Tamu yang agung, sangat agung. Karena ia datang membawa berjuta manfaat; curahan rahmat, limpahan berkah, hadiah ampunan, dan banyak lagi hal yang sangat istimewa.

Karena itu kita, hendaklah kita menyiapkan banyak hal untuk hari-hari bersama Ramadhan yang mulia dan mahal. Dengan ketaatan, keshalihan, takwa dan iman, sebelum ia berlalu tanpa bekas.

Baca Juga: JELANG RAMADHAN: Ucapan Selamat Ramadhan 2022 Bahasa Sunda Untuk Dibagikan di Medsos

Kedatangan Ramadhan juga seperti kelahiran seorang anak manusia. Ya, Ramadhan seperti kita. Seperti manusia yang lahir dan kemudian mati.

Saat kita dilahirkan, semua orang-orang di sekitar kita bergembira, keluarga besar kita bersuka cita menyambut kita. Mereka semua tertawa senang atas kelahiran kita.

Tapi, saat kita meninggalkan dunia ini, orang-orang dekat kita akan menangisi kita. Orang tua, anak, istri, dan semua kerabat kita akan bersedih dan meneteskan air mata.

Baca Juga: Awal Puasa Ramadhan Tahun Ini Kemungkinan Alami Perbedaan? Ada yang Mulai Puasa Sabtu dan Ada yang Minggu

Ramadhan pun juga demikian; setiap orang beriman gembira menyambutnya. Mereka saling mengucapkan selamat saat kehdirannya.

Dan pada saat berlalu, orang-orang beriman, orang-orang yang telah terlanjur jatuh cinta dengannya, orang-orang yang merasakan karunia dan keistimewaannya yang berlimpah, akan merasakan perpisahan yang menyedihkan.

Ini barangkali di antara persepsi yang perlu kita hadirkan, untuk lebih menghormati dan memaknai Ramadhan, dan agar kita lebih sadar bahwa hari-harinya yang hanya sebulan, tidak berlalu begitu saja, meninggalkan kita yang tetap merugi.

Baca Juga: Sebelum Ramadhan Manfaatkan Untuk Ziarah Kubur, Doa Lengkap dalam Bahasa Arab, Indonesia dan Terjemahannya

Apakah ia akan menjadi saksi bagi kita untuk sejumlah kebajikan, puasa, qiyamullail, tilawah Al Qur’an dan ibadah-ibadah yang tersedia di dalamnya? Belum tentu. Tergantung bagaimana kita memperlakukannya.

Ramadhan memang berkah. Namun, Ramadhan bisa menjadi saksi yang memberatkan di hadapan Allah. Dan itu bisa saja terjadi kalau kita hanya mengisinya dengan keburukan, maksiat, kelalaian, jauh dari ketaatan dan ibadah.

Ramadhan akan berpaling dan berlalu, membawa kesedihan yang sangat, saat menuju Allah. Di hadapan-Nya, Ramadhan akan menjadi hujjah atas keburukan-keburukan kita selama bersama hari-harinya yang penuh keistimewaan.

Baca Juga: Wajib Catat! Berikut Ini Macam-Macam Rukun dan Syarat Wajib Puasa Ramadhan, Umat Islam Harus Tau dan Paham

Menceritkan semua perilaku kita yang tidak pantas dan kelakuan kita yang tidak menghargai karunia kemuliaan.

Kita berharap menyadari hal ini, lalu memohon kepada Allah, semoga kita mampu memaksimalkan Ramadhan dan Allah menerima apa saja kebaikan yang kita lakukan di dalamnya. ***

Editor: Sarnapi

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah