Awal Puasa Ramadhan Tahun Ini Kemungkinan Alami Perbedaan? Ada yang Mulai Puasa Sabtu dan Ada yang Minggu

- 29 Maret 2022, 06:01 WIB
Rukyatul Hilal penentuan awal Ramadhan tahun lalu oleh Kemenag Kanwil Jawa Tengah di Menara Masjid Agung Jawa Tengah.   Awal Puasa Ramadhan Tahun Ini Kemungkinan Alami Perbedaan? Ada yang Mulai Puasa Sabtu dan Ada yang Minggu
Rukyatul Hilal penentuan awal Ramadhan tahun lalu oleh Kemenag Kanwil Jawa Tengah di Menara Masjid Agung Jawa Tengah. Awal Puasa Ramadhan Tahun Ini Kemungkinan Alami Perbedaan? Ada yang Mulai Puasa Sabtu dan Ada yang Minggu /Kemenag Jateng/

 JURNAL SOREANG – Ramadhan 1443 H bisa jdi penetapan hari pertama puasa berbeda antara versi pemerintah dan Muhammadiyah.

Sebab, Kementerian Agama (Kemenag) mengadopsi kriteria baru Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

"Ijtima akhir bulan Sya`ban 1443 H terjadi pada hari Jumat, 1 April 2022 pukul 13:25 WIB (menggunakan metode Monzur Ahmed), ketinggian hilal saat matahari terbenam pada hari itu adalah 2° 44’ (_Sulam al-Nayyirayn_), 2° 23’ (_Fath al-Rauf_ & _Faidl al-Karim_), 2° 19’ (Monzur Ahmed)," kata Sekretaris Umum MUI Kabupaten Bandung, Harry Yuniardi saat dihubungi Selasa 29 Maret 2022.

Sementara itu elongasi (_bu`dua bayna nayyirayn_) adalah 3°9’, dan umur hilal dari ijtima ke terbenam matahari adalah 4 jam 34 menit.

"Jika merujuk kaidah imkan al-rukyah yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysaia, dan Singapura) tahun 1992, yaitu tinggi hilal 2°, umur bulan 8 jam, dan elongasi 3°, maka dengan data tersebut, hilal pada saat itu sangat sukar untuk terlihat (not visible), karena umur bulan yang masih sangat muda," ujarnya.

Terlebih jika mengikuti keputusan pembaharuan kriteria imkan al-rukyah yang telah ditetapkan oleh MABIMS tahun 2021, yang rencananya akan diterapkan oleh Pemerintah pada tahun ini.

"Menurut kriteria terbaru tersebut, hilal baru mungkin terlihat jika ketinggiannya minimal 3°, dan elongasinya minimal 6,4°," katanya.

Dengan kata lain pada magrib Jumat, 1 April 2022, hilal tidak mungkin terlihat. Sehingga konsekuensinya bulan Syaban harus digenapkan 30 hari, dan tanggal 1 Ramadan 1443 H, baru bisa dimulai dari hari Minggu, 3 April 2022.

"Demikian itu adalah hitungan di atas kertas. Namun dalam tradisi di Indonesia, Pemerintah melalui Kementerian Agama akan melaksanakan sidang itsbat setelah mengumpulkan laporan dari sekitar 101 tempat rukyat di seluruh Indonesia," ujarnya.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x