"Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan apa yang diperintahkan itu, berarti kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir." (QS. Al Maidah 5: 67)
Ayat ini menegaskan bahwa Rasul saw. bertugas menyampaikan ajaran-ajaran Islam kepada umat manusia, dan Allah swt. akan memeliharanya dari gangguan manusia.
Di antara ahli tafsir ada yang menyebutkan, yang dimaksud dengan gangguan manusia adalah pembunuhan dan ada juga yang mengartikannya dengan gangguan sihir.
Artinya, Rasul akan selamat dari pembunuhan dan gangguan sihir. Kedua, Rasul saw. adalah orang yang paling beriman.
Allah SWT telah menjamin orang-orang beriman tidak akan bisa dicelakakan setan. "Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu (setan) terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-orang yang sesat." (QS. Al Hijr 15: 42).
Baca Juga: Apakah Konsultasi Kepada Paranormal Dibolehkan oleh Agama? Begini Penjelasan Ustaz Aam Amiruddin
Maksudnya, orang-orang saleh yang benar-benar ikhlas tidak akan bisa diperbudak atau dibinasakan setan. Atau dengan kata lain, setan tidak akan mampu membinasakan dan menyesatkan orang-orang yang kuat imannya kepada Allah.
Kita sadari bahwa Rasulullah saw. adalah orang yang paling kuat imannya dan paling ikhlas amalnya, karena itu tidak masuk akal kalau beliau terkena sihir.
Berdasarkan alasan-alasan di atas, bisa kita simpulkan bahwa riwayat yang menjelaskan Rasulullah saw. terkena sihir adalah dlaif (lemah) dari segi matan (substansi isi hadis) karena bertentangan dengan sejumlah ayat Al Quran dan akal sehat.