Bukan Mistis! Simak Inilah Penyebab Ketindihan Menurut Medis

- 25 Februari 2022, 06:39 WIB
penjelasan ketindihan yang sering dialami banyak orang secara medis/Andrea Piacquadio/Pexels
penjelasan ketindihan yang sering dialami banyak orang secara medis/Andrea Piacquadio/Pexels /

JURNAL SOREANG - Ketindihan merupakan salah satu hal yang pernah dialami oleh banyak orang.

Banyak masyarakat yang menganggap bahwa ketindihan ada sangkut-pautnya dengan hal klenik dan berbau mistis.

Kejadian ketindihan sering terjadi ketika Anda tidur.

Baca Juga: Prediksi Cinta Capricorn, Aquarius dan Pisces Hari Ini, Jatuh Cinta dan Mencintai

Salah satu ciri yang biasa terjadi ketika anda ketindihan adalah badan susah digerakkan, susah bernafas, dan susah berbicara.

Ada juga yang merasakan badannya seperti diikat.

Masyarakat sering menganggap bahwa hal tersebut berkaitan dengan makhluk-makhluk gaib.

Menurut penjelasan dokter Sung dalam channel YouTube SB30 Health kelumpuhan saat tidur bisa disebut dengan sleep paralysis.

Baca Juga: Indonesia Berbagi Pengalaman Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Multibahasa

Sleep paralysis ini bisa terjadi karena mekanisme antara otak dan tubuh tidak seimbang.

Dokter Sung menjelaskan bahwa, “mungkin otot-otot anda sudah rileks terlebih dahulu sebelum Anda tidur, sedangkan pikiran Anda masih tetap sadar."

Biasanya pada beberapa orang muncul rasa takut.

di dalam medis bisa dibagi 2 bagian.

Yang pertama adalah hypnagogic sleep paralysis.

Baca Juga: Prediksi Cinta Libra, Scorpio dan Sagitarius Hari Ini, Rasa Mencintai dan Dicintai

Hypnagogic sleep paralysis dapat terjadi ketika anda belum memasuki fase tidur sepenuhnya.

Orang-orang yang mengalami sleep paralysis jenis ini saat tidur memiliki kesadaran yang belum hilang sepenuhnya.

Akhirnya mereka tidak dapat berbicara, tidak dapat menggerakkan anggota tubuh mereka, bahkan beberapa dari mereka mengalami ketakutan.

Lalu yang kedua adalah Hypnopomic Sleep Paralysis.

Baca Juga: Sasar Generasi Muda, Festival Tunas Bahasa Ibu Jadi Puncak Revitalisasi Bahasa Daerah

Kondisi ini atau kelumpuhan ini terjadi ketika seseorang tersadar pada akhir masa tidur.

Masa tidur sendiri terbagi dua.
Jadi ada masa tidur NREM, atau Non Rapid Eye Movement dan REM, atau Rapid Eye Movement.

Ketika seseorang tersadar sebelum masa REM ini berakhir, maka disitulah terjadi sleep paralysis jenis ini atau Hypnopomic Sleep Paralysis.

Baca Juga: Ingin Jadi Orang Saleh? Inilah 5 Ciri Karakteristik Orang Saleh Menurut Ustaz Aam Amiruddin

Sleep paralysis ini sering dialami oleh mereka yang masih remaja. Jadi di usia-usia remaja.

Kemudian, stress yang berlebih juga bisa. Kemudian mereka yang mengalami gangguan bipolar, dan mereka yang menggunakan atau menyalahgunakan obat-obatan.

Cara menangani bipolar secara medis adalah dengan cara mengubah pola hidup anda.

Mungkin yang sekarang terlalu stress, kurangi stress anda. Kemudian bagi anda yang mengalami bipolar, coba konsultasikan diri anda ke dokter.***

Editor: Handri

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah