Sasar Generasi Muda, Festival Tunas Bahasa Ibu Jadi Puncak Revitalisasi Bahasa Daerah

- 25 Februari 2022, 06:17 WIB
Kemendikbudristek menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) sebagai upaya menggencarkan revitalisasi bahasa daerah yang menyasar generasi muda.
Kemendikbudristek menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) sebagai upaya menggencarkan revitalisasi bahasa daerah yang menyasar generasi muda. /Kemendikbud ristek /

JURNAL SOREANG- Kemendikbudristek menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) sebagai upaya menggencarkan revitalisasi bahasa daerah yang menyasar generasi muda.

Festival ini merupakan media apresiasi kepada para peserta program revitalisasi bahasa daerah yang dilakukan secara berjenjang mulai dari sekolah atau komunitas belajar di tingkat kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi.

“Festival Tunas Bahasa Ibu merupakan puncak dari revitalisasi bahasa daerah,” ujar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode Ketujuh Belas: Revitalisasi Bahasa Daerah, yang berlangsung secara daring, Selasa 22 Februari 2022.

Baca Juga: Bangun Jembatan Lintas Generasi, Revitalisasi Bahasa Daerah Didorong Lewat Muatan Lokal di Sekolah

Dalam pelaksanaannya, festival ini melibatkan partisipasi guru pendamping, pegiat bahasa daerah, dan pemerintah daerah. Selain itu, FTBI dilaksanakan sebagai upaya mewujudkan toleransi kebinekaan di Indonesia.

“Kebhinnekaan adalah kekayaan terpenting yang kita punya. Itu harus kita rayakan dan sosialisasikan. Salah satunya dengan FTBI ini,” kata Nadiem.

Lebih lanjut disampaikan Menteri Nadiem, ada tujuh macam kompetisi dan acara yang bisa diikuti generasi muda dalam FTBI, yaitu membaca dan menulis aksara daerah; menulis cerita pendek; membaca dan menulis puisi; mendongeng; pidato; tembang tradisi; dan komedi tunggal (stand up comedy).

“Jadi acara ini benar-benar variatif dan juga kekinian jenis kompetisinya, sehingga menjadi suatu hal yang bukan hanya untuk melindungi dan merestorasi, tapi juga untuk masuk ke abad yang baru bagi para milenial,” ungkapnya.

Baca Juga: 718 Bahasa Daerah Terancam, Kemendikbudristek Luncurkan Merdeka Belajar 17 untuk Revitalisasi Bahasa Daerah

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah