Network
JURNAL SOREANG – Cap Go Meh merupakan hari ke-15 pada awal bulan menurut kalender Tionghoa.
Acara ini diperingati pada tanggal 15 karena merupakan purnama pertama dalam tahun baru.
Pada saat Cap Go Meh setiap orang akan keluar rumah untuk merayakan purnama pertama mereka.
Biasanya pada perayaan Cap Go Meh menghadirkan berbagai atraksi dan hiburan yang bisa dinikmati oleh seluruh kalangan.
Selain itu di sepanjang jalan akan dipenuhi oleh pedagang makanan kecil yang dapat anda coba sambil jalan-jalan.
Di sepanjang jalan saat perayaan Cap Go Meh mata anda akan dimanjakan dengan berbagai ornamen khas yang rata-rata berwarna merah, seperti lampion.
Baca Juga: Punya Lebih dari Satu Kiper Tangguh, 3 Tim ini Akan Hadapi Dilema di Piala Dunia 2022
Anda juga dapat melihat berbagai pertunjukan saat perayaan ini seperti barongsai, festifal lampion, parade, arak-arakan hingga Tatung.
Namun pada zaman dahulu acara yang paling ditunggu adalah Melihat hiasan lampion, sekarang dengan teknologi itu bisa membuat permainan lampu yang indah.
Selain lampion orang dulu juga membuat yuanxiao yaitu makanan dari ketan seperti ronde.
Makanan ini dimakan dalam perayaan festival musim semi.
Baca Juga: Ya Ampun! Pangeran Charles Berikan Barang Ini Kepada Camilla, Reaksi Putri Diana Sangat Mengejutkan
barongsai atau tarian naga adalah salah satu pertunjukan yang khas pada perayaan Cap Go Meh.
Tarian ini dipercaya untuk mendatangkan rezeki. Tarian tradisional ini sudah menjadi warisan kebudayaan orang Tionghoa.
Selain berwarna merah yang sering anda jumpai dalam perayaan Cap Go Meh, ada juga barongsai yang berwarna putih.
Baca Juga: Grup VVIP Doni Salmanan Bubar, Konten Youtube Binary Option Dihapus, Ada Apa? Simak Penjelasannya
Barong sai yang berwarna putih ini dilakukan sebagai wujud bela sungkawa atas kepergian seseorang.
Waran putih dipilih sebagai smbol kesucian, kemurnian, dan sebagai sosok yang paling tua.
Ada juga yang mengartikan warna putih tersebut dengan simbol kematian dan kegagahan.
Perayaan Cap Go Meh memiliki sebuah tarian khas yang bersal dari Indonesia, tepatnya di Singkawang, Kalimantan Barat.
Baca Juga: Update 10 Besar Peringkat Dunia FIFA Wanita Edisi Terbaru, Timnas Indonesia Ada di Peringkat Berapa?
Tarian ini bernama Tatung. Tarian tatung telah ada di kota 1000 klenteng tersebut sejak tahun 1700 an.
Tarian ini merujuk kepada orang-orang yang dijadikan media perantara untuk dirasuki dewa atau leluhur yang memiliki maksud baik.
Roh yang merasuk ini diyakini mampu menangkal roh jahat yang hendak menganggu kehidupan masyarakat Singkawang***
