Suara Wanita Itu Aurat? Bagaimana Wanita yang Jadi Dosen, Guru atau Penceramah? Ini Kata Ustaz Aam Amiruddin

- 3 Januari 2022, 11:12 WIB
Suara Wanita Itu Aurat? Bagaimana Wanita yang  Jadi  Dosen, Guru atau Penceramah? Ini Kata Ustaz Aam Amiruddin
Suara Wanita Itu Aurat? Bagaimana Wanita yang Jadi Dosen, Guru atau Penceramah? Ini Kata Ustaz Aam Amiruddin /Tangap layar @aam_amiruddin

JURNAL SOREANG - Apakah suara wanita itu aurat? Kalau ya, bagaimana solusi bagi wanita yang profesinya sebagai dosen, guru, penyiar, dan lainnya yang mengandalkan suara?

Sebagaimana dikutip JURNAL SOREANG dari buku Bedah Masalah kontemporer, Ustaz Aam menjelaskan dalam bukunya.

Ahnaf bin Qais r.a. berkata, “Aku pernah mendengar khotbah Abu Bakar, Usman, dan Ali r.a. serta para khalifah setelah mereka. Namun aku tidak pernah mendengar ucapan dari mulut satu makhluk pun yang terindah dan menarik selain dari mulut Aisyah r.a." (H.R. Tirmidzi)

Musa bin Thalhah r.a. berujar, "Aku tidak pernah melihat seorang pun yang lebih fasih bicaranya daripada Aisyah." (HR. Tirmidzi).

Baca Juga: Bagaiman Sikap dan Tindakan Kita Kepada Kaum Homoseks? Begini Cara Menghadapinya Kata Ustaz Aam Amirudin

Muawiyyah berkomentar, "Demi Allah aku tidak menemukan seorang khatib pun yang kata-katanya lebih fasih dan lebih menggugah hati dari pada Aisyah r.a." (H.R. Tirmidzi).

Ketiga keterangan ini menjadi bukti bahwa Aisyah r.a. menjadi guru untuk para sahabat dan tentu saja para sahabat bisa berkomentar tentang keindahan tutur kata Aisyah r.a. karena mereka bisa mendengar nasihat-nasihatnya.

Seandainya suara wanita itu aurat, tidak mungkin Aisyah r.a. berani menyampaikan ceramah atau nasihatnya kepada para sahabat.

Untuk lebih jelas, mari kita simak ayat berikut. "Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepadamu tentang suaminya, dan mengadukan halnya kepada Allah. Dan Allah mendengar (dialog) antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. Al Mujadilah 58: 1)

Baca Juga: Apakah Perempuan Boleh Menjadi Pemimpin? Ini 3 Alasan sekalgus Penjelasannya dari Ustaz Aam Amiruddin

Ayat ini turun berkaitan dengan seorang perempuan bernama Khaulah binti Tsa'labah yang merasa dizalimi suaminya

Ia meminta fatwa kepada Nabi saw. tentang statusnya, apakah jatuh cerai atau tidak. Sebagai jawaban dari pengaduannya, turun surat Al Mujadilah ini.

Yang menjadi fokus perhatian kita dari a ayat ini adalah kalimat Dan Allah mendengar tanya-jawab (dialog) kamu berdua.

Logikanya, kalau terjadi dialog, dipastikan Rasul saw. mendengar suara Khaulah. Kalau suara wanita itu aurat, mana mungkin Rasul saw. mau mendengarnya.

Baca Juga: Jin Agamanya Apa Ya? Apakah Sama Seperti Manusia? Ini Dia Jawaban Ustaz Aam Amiruddin

Mencermati alasan-alasan di atas, bisa disimpulkan bahwa suara wanita bukanlah aurat.

Wanita boleh menjadi guru atau dosen seperti halnya Aisyah menjadi guru untuk para sahabat.

Laki-laki boleh mendengarkan suara wanita seperti halnya Rasulullah saw. mendengarkan keluhan Khaulah. Wallahu A'lam.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Buku Bedah Masalah Kontemporer


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah