JURNAL SOREANG - Saat kita membahagiakan pasangan kita, niatkan karena Alloh SWT sebagai bentuk ibadah, sebab apa bila mengecewakan pasangan. Anda tidak akan berhenti melayani dan membahagiakan, karena akan mendapatkan kebahagian dan keridhoan dari Alloh SWT.
Indahnya Pernikanhan kebahagian akan dirasakan, kalau sejak awal disadari bahwa pernikahan itu ibadah, dan tidak disebut beriman seseorang kalau dirinya masih membujang.
Sebagaimana JURNAL SOREANG dikutip ceramah Teh Ninih Muthainah dalam buku Smart Love, dia mengatakan.
"Rasulullah Saw. bersabda, "Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah kepada Allah pada separuh yang lainnya." (HR Al-Baihaqi)
Dalam hadis yang lain Rasulullah Saw. bersabda, "Barangsiapa yang diberikan rezeki oleh Allah seorang istri yang salehah, sungguh ia telah dibantu dengan setengah agamanya, maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam setengah yang lainnya." (HR Thabrani).
Subhanallah! Demikian agungnya Islam yang telah memberikan perhatian lebih terhadap pernikahan, sehingga nilainya sama seperti menyempurnakan separuh agama.
Mengapa bisa demikian? Para ulama-di antaranya Imam Al-Ghazali dalam kitabnya, Ihya' 'Ulûmuddin-menjelaskan, bahwa secara umum ada dua hal yang dapat merusak keislaman seseorang: urusan kemaluan dan urusan perut.
Ketidakberesan dalam urusan kemaluan akan menjerumuskan seseorang pada dosa perzinaan, sedangkan kekacauan dalam urusan perut akan menjerumuskan seseorang pada keserakahan.