Pada masa Dinasti Song, China kalah dalam melawan Mongol. Setelah itu Mongol mengadopsi bahan peledak tersebut dan secara tidak sengaja tersebar ke seluruh dunia.
Setelah informasi tentang bubuk hitam tersebar, lalu di Eropa mulai mengembangkan bahan peldak baru.
Baca Juga: Wow, Kemendikbudristek Juga Ikut Kembangkan Desa-Desa, Ini Cara Khasnya
Kemudian pada tahun 1847, Ascanio Sobrero menemukan bahan peledak baru bernama Nitroglycerin.
Namun bahan tersebut ternyata belum stabil dan sangat mudah untuk meledak, sehingga Sobrero memutuskan untuk tidak melanjutkan penelitian tersebut.
Setelah itu peneliatan tersebut dilanjutkan oleh Alferd Nobel, ia dapat menjinakkan nitroglycerin dengan pencampuran tertentu sehingga tercipta Dinamit.
Pada tahun 1863, Joseph Wilbrand menemukan bahan peledak baru bernama TNT.
TNT sendiri tidak sekuat nitroglycerin, namun TNT lebih mudah untuk dikontrol, oleh sebab itu pada abad ke-20 Jerman dan Inggris mulai menggunakan TNT pada Meriam mereka.
Lalu pada tahun 1899 ditemukan sebuah bahan peledak baru bernama RDX, RDX sendiri kekuatannya besar, stabil, mudah dibuat dan murah.***