Network
JURNAL SOREANG – Carolina reaper adalah jenis cabai hibrida dari Amerika Serikat yang juga menjadi cabai paling pedas di dunia.
Berdasarkan skala Scoville Heat Unit (SHU), satuan yang menghitung kadar capcaisin untuk mengukur tingkat pedasan cabai, caroline reaper memiliki tingkat kepedasan 14 sampai 2,2 juta SHU.
Sebagai perbandingan, cabai merah besar hanya berada di kisaran 5.000 – 30.000 SHU dan cabai keriting di kisaran 85.000 – 115.000 SHU.
Baca Juga: Jose Mourinho Ketagihan Pemain Dari Premier League Target Selanjutnya Pemain Manchester United.
Saking pedasnya bahkan tidak disarankan untuk menyentuh daging Carolina Reaper dengan tangan kosong karena dapat menyebabkan luka bakar pada permukaan kulit.
Lalu, bolehkah carolina reaper dikonsumsi? Jawabannya, boleh. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang dapat mengonsumsi cabai ini karena tingkat kepedasannya yang luar biasa, terutama bagi yang pernah mengalami gangguan kesehatan pada pencernaan dan pembuluh darah.
Menurut laporan dari The Guardian, kasus terparah setelah mengonsumsi cabai terpedas ini terjadi dengan seorang pria yang mengikuti kontes makan carolina reaper di Amerika Serikat.
Baca Juga: Puasa Senin dan Jadwal Shalat untuk Pekan Baru dan Sekitarnya, Senin 15 November 2021
Hasil CT scan menunjukkan bahwa pria tersebut mengalami reversible cerebral vasoconstriction syndrome (RCVS), yakni penyempitan beberapa pembuluh arteri di otak.
